Jaga Stabilitas Harga, Pemkab OKU Selatan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah
Pemkab OKU Selatan ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah yang diadakan secara virtual oleh Kemendagri. -Foto: HOS-Desti
OKU SELATAN - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diadakan secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Rakor yang diikuti oleh pemerintah daerah dari seluruh Indonesia ini dilaksanakan secara rutin untuk menangani fluktuasi harga pangan di berbagai wilayah.
TPID OKU Selatan mengikuti acara tersebut dari ruang Vidcon Dinas Kominfo OKU Selatan pada hari Senin pagi, 4 November 2024.
Acara ini dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda OKU Selatan, Natalion, S.STP., M.Si., bersama perwakilan FKPD, Kepala BPKAD, serta Kepala Dinas Pertanian, Ketapang, dan KUKMPP, beserta beberapa instansi terkait lainnya.
BACA JUGA:Bantu Masyarakat Dapat Kebutuhan Pokok, Gelar Pasar Murah
BACA JUGA:Reza Rahadian Jalani Debut Sebagai Sutradara Pada Film Pangku
Rapat dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta.
Dalam diskusi, Mendagri Tito menyoroti lima komoditas utama yang memengaruhi Indeks Perkembangan Harga (IPH). Yaitu bawang merah, daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, dan bawang putih.
Beberapa komoditas tersebut mengalami fluktuasi harga yang signifikan, dengan beberapa di antaranya melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Jika harga melebihi HET, pemerintah daerah harus segera melaksanakan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga. Sebaliknya, jika harga turun di bawah HET, perlu pemantauan agar tidak merugikan petani atau produsen,” ungkap Tito.
BACA JUGA:Vokalis Coldplay, Chris Marti Terjatuh Saat Manggung Membuat Penonton Terkejut
BACA JUGA:10 Kelompok Relawan Siap Menangkan MURI di Pilkada OKI 2024
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, melanjutkan rapat setelah Tito dan menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap kenaikan harga beras premium, bawang putih, dan minyak goreng.
Tohir juga mengingatkan bahwa tantangan seperti faktor cuaca, biaya produksi, dan distribusi perlu diatasi bersama.