Diskusi Publik Terlihat Seperti Debat yang Dipertanyakan
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Khususmawardhana, mengungkapkan langkah ini diambil untuk mencegah potensi insiden, mengingat pengalaman buruk pada debat di Muratara, Palembang.-Photo: istimewa-Eris
LUBUKLINGGAU - Dalam persiapan Debat Publik Pilkada 2024, ratusan personel keamanan dikerahkan, termasuk penggunaan metal detektor, untuk memastikan kelancaran acara di Gedung Bagas Raya, Lubuklinggau.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Khususmawardhana, mengungkapkan langkah ini diambil untuk mencegah potensi insiden, mengingat pengalaman buruk pada debat di Muratara, Palembang.
"Lebih dari 200 personel, baik yang berseragam maupun berpakaian preman, dikerahkan.
Kami melakukan pemeriksaan ketat untuk memastikan tidak ada senjata tajam atau barang berbahaya lainnya," tegasnya saat konferensi pers sebelum acara dimulai.
BACA JUGA:Anak Korban Sebut Satu Tembakan dari Semak
BACA JUGA:Lakukan Evaluasi Pastikan Kelancaran Pelaporan HAM di OKU Selatan
Menurut Kapolres, hingga pukul 15.00, satu jam setelah debat dimulai, situasi masih terpantau aman dan kondusif.
Ia juga menekankan pengaturan teknis kedatangan dan kepulangan pendukung setiap pasangan calon, dengan batasan jumlah simpatisan yang diizinkan masuk ke lokasi debat.
"Setiap paslon hanya boleh membawa 70 simpatisan. Kami berharap tidak ada konflik antar simpatisan selama acara," tambahnya.
Namun, pelaksanaan debat ini diwarnai kontroversi ketika awak media dilarang masuk tanpa ID card resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lubuklinggau.
BACA JUGA:14 Tahun Menunggak Pajak, Mobil Damkar Dapat Program Pemutihan
BACA JUGA:Beri Arahan Pelaksanaan Seleksi PPPK
Kapolres mengonfirmasi bahwa ia akan menanyakan kepada KPUD terkait larangan tersebut.
"Teknis pelaksanaan ini adalah urusan KPUD. Nanti bisa ditanyakan langsung kepada mereka mengapa rekan-rekan media tidak diperbolehkan masuk," ujarnya.*