Remaja 14 Tahun Menangkan Penghargaan Ilmuwan Muda Terbaik Amerika, Ciptakan Alat Deteksi Pestisida Berbahaya

Sirish Subash, remaja 14 tahun asal Snellville, Georgia, dinobatkan sebagai "Ilmuwan Muda Terbaik Amerika" berkat penemuan alat pendeteksi pestisida. -Foto via usatoday-Agrar

OKU EKSPRES - Sirish Subash, remaja 14 tahun asal Snellville, Georgia, dinobatkan sebagai "Ilmuwan Muda Terbaik Amerika" berkat penemuan alat pendeteksi pestisida berbasis kecerdasan buatan. 

Alat ini, yang dirancang dalam bentuk genggam, memudahkan konsumen untuk mendeteksi residu pestisida berbahaya pada buah dan sayuran, memberikan cara yang mudah dan murah untuk memastikan keamanan makanan yang mereka konsumsi. 

Dengan inovasi ini, Sirish tak hanya berhasil menciptakan teknologi yang dapat digunakan sehari-hari oleh masyarakat umum, tetapi juga menginspirasi orang banyak untuk lebih peduli terhadap keamanan pangan.

Alat deteksi pestisida buatan Sirish ini terbilang unik karena harganya yang terjangkau dan fungsinya yang praktis. 

BACA JUGA:Climeworks Resmi Buka Fasilitas DAC Terbesar Dunia di Islandia, Menandai Era Baru Pengurangan Emisi Karbon

BACA JUGA:Bukti Pemerataan Layanan BRI: 1 Juta Agen BRILink Tersebar di 62 Ribu Desa

Dengan perangkat ini, pengguna bisa langsung mengetahui apakah ada residu pestisida pada produk yang mereka beli, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih aman dalam memilih makanan. 

Ini merupakan respons langsung terhadap meningkatnya perhatian publik terhadap dampak pestisida bagi kesehatan, serta isu keamanan pangan secara keseluruhan. Terobosan Sirish ini juga diharapkan dapat mengubah cara kita memantau kadar pestisida dalam bahan pangan.

Penghargaan bergengsi ini diberikan dalam ajang "3M Young Scientist Challenge" 2024 yang berlangsung di markas 3M di St. Paul, Minnesota, pada 14-15 Oktober lalu. 

Sebagai pemenang utama, Sirish berhak atas hadiah uang tunai sebesar $25.000 dan tentu saja gelar sebagai "Ilmuwan Muda Terbaik Amerika." Kompetisi ini mempertemukan sepuluh finalis dari seluruh penjuru Amerika yang masing-masing membawa inovasi mereka dalam bidang sains dan teknologi.

BACA JUGA:Nasabah di Kecamatan Rupit Nikmati Ragam Keuntungan BRILink

BACA JUGA:Perkuat Fundamental Kinerja, BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun

Selain Sirish, terdapat juga peserta lainnya yang berhasil mencuri perhatian. Peringkat kedua diraih oleh Minula Weerasekera dari Oregon, yang mengusulkan solusi penyimpanan energi menggunakan senyawa organik. 

Di posisi ketiga, ada William Tan dari New York dengan proyek "Terumbu Buatan Pintar" yang memanfaatkan kecerdasan buatan. Setiap peserta dalam ajang ini membuktikan bahwa generasi muda memiliki ide-ide brilian yang berpotensi untuk mengatasi masalah global.

Tag
Share