Asap Membumbung Tinggi di DPRD OKI

Reporter: Nisa |

Editor: Gus Munir |

Jumat , 25 Oct 2024 - 21:05

Petugas pemadam kebakaran OKI memadamkan api yang membakar ban bekas dan mengakibatkan asap membumbung tinggi. -Foto: Nisa/Sumeks-Nisa

asap membumbung tinggi di dprd oki                            ogan komering ilir - kejadian yang mengkhawatirkan terjadi di dekat pagar kantor dprd kabupaten oki, di mana puluhan ban bekas dibakar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 
asap hitam pekat mengepul, memaksa dinas pemadaman kebakaran dan satpol pp setempat untuk mengirim satu unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.
berdasarkan pantauan di lokasi, ban-ban bekas tersebut dibakar di saluran got kering yang berbatasan dengan pagar dprd oki, sehingga dinding pagar tersebut menghitam dan hampir terbakar oleh api.
koordinator lapangan dinas pemadaman kebakaran dan satpol pp oki, adro, menjelaskan bahwa mereka mengetahui insiden ini setelah melihat asap yang membumbung tinggi. 
baca juga:diduga sempat selipkan ganja di celana, seorang wiraswasta ditangkap polisi
baca juga:ajak siswa makan siang bergizi
"petugas segera mengecek lokasi dan kami datang membawa mobil pemadam kebakaran," ujarnya pada jumat, 25 oktober 2024.
adro juga menambahkan bahwa pihaknya tidak mengetahui dari mana api berasal, karena saat mereka tiba, puluhan ban bekas tersebut sudah terbakar. 
proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit. banyak warga yang datang ke lokasi untuk menyaksikan upaya pemadaman oleh petugas. 
namun, identitas pelaku yang membakar ban tersebut masih belum diketahui.
baca juga:tegak lurus
baca juga:bocah disodomi teman ngamen
kabid pemadam kebakaran, m. yusuf, menegaskan bahwa jika api tidak segera dipadamkan, pagar kantor dprd oki bisa terbakar habis. 
"kami telah memperingatkan anak-anak yang bermain di area ini untuk tidak membakar ban bekas, karena sangat berbahaya," tegasnya.
ia juga mengingatkan bahwa dalam kondisi musim panas seperti sekarang, api yang sudah menyala akan sulit dipadamkan. 
"semoga kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir, serta tidak ada lagi yang berani membakar ban bekas di sini," harap yusuf. (*)
baca juga:badan bank tanah diharap mampu wujudkan pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan
baca juga:bahasa enggano terancam punah