Akan Ada Tersangka Lain

Kajari Banyuasin, Reymund Hasdianto Sitohang, SH MH melalui Giovani SH MH Kasi Tindak Pidana Khusus Kejari Banyuasin.-Photo: istimewa-Eris

BANYUASIN - Kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pungutan liar (pungli) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium DLH Banyuasin, tampaknya tidak akan berhenti dengan satu pelaku saja. Karena Kejaksaan Negeri Banyuasin masih akan terus mendalami dan menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain,"kata Kajari Banyuasin, Reymund Hasdianto Sitohang, SH MH melalui Giovani SH MH Kasi Tindak Pidana Khusus Kejari Banyuasin.

Tentunya pihaknya juga mendalami keterlibatan pihak lainnya dalam kasus tersebut. "Kita akan dalami lagi,"ungkapnya.

Kemudian juga menunggu nyanyian dari pelaku dan saksi-saksi pada saat persidangan mendatang, sehingga akan terbuka fakta-fakta dalam kasus itu.

BACA JUGA:Lagi Nunggu Pembeli, Kurir Narkoba Ditangkap

BACA JUGA:Permohonan Paspor Masih Normal

"Kami masih menunggu fakta-fakta persidangan yang akan datang,bebernya.

Diakuinya pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 90 perusahaan di Banyuasin, serta pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin."Diduga ada dana sebesar Rp700 juta lebih yang dipungut secara ilegal dari perusahaan-perusahaan,"ungkapnya.

Diketahui, Kejaksaan Negeri Banyuasin menetapkan PS, mantan kepala UPTD Laboratorium DLH Banyuasin periode 2017-2021.

PS sendiri meraup uang pungli dengan menggunakan dokumen perjalanan dinas yang seolah-olah sah untuk meminta biaya dari perusahaan-perusahaan yang hendak melakukan uji sampel di laboratorium DLH Banyuasin.

BACA JUGA:Lanosin Miliki Kepedulian Tinggi Terhadap Kemajuan Organisasi Keagamaan dan UMKM

BACA JUGA:Belum Ajukan Nama Pengganti dari Partai Pemenang

 Tersangka ini menggunakan surat biaya perjalanan dinas dengan memanipulasi surat tersebut agar terlihat sah.

Surat ini kemudian diberikan kepada sekitar 90 perusahaan yang ingin menguji sampel di laboratorium dalam rentan waktu tahun 2017-2021.

Tag
Share