Diktator Baik
Raeesah Khan. -Foto: Disway-Gus munir
Raeesah memang dari partai oposisi Singapura: Partai Buruh. Dapilnya kampung Sengkang --dari kampung ini bisa melihat Johor bagian timur. Tidak jauh dari bandara Changi.
Nama Sengkang sama dengan nama kabupaten di Sulsel --seperti juga ada kampung Bugis di Singapura.
Raeesah tetap vokal saat duduk di DPR. Jiwa mudanyi bergelora. Apalagi ada undang-undang imunitas untuk anggota DPR Singapura.
BACA JUGA:Mengejutkan, Irish Bella Umumkan Menikah Lagi dengan Pengusaha
BACA JUGA:Cedera, Gregoria Gagal Melaju ke Final Denmark Open 2024
Kali ini dia terpeleset. Dia dianggap berbohong. Dalam satu sidang perdebatan di DPR Raeesah mengangkat isu hak-hak wanita, minoritas dan anak-anak.
Untuk ilustrasi pembicaraannyi Raeesah menyelipkan cerita dari pengalamannyi sendiri. Dia pernah mendampingi seorang korban pemerkosaan melapor ke polisi.
Di kantor polisi, katanyi, korban tidak mendapat respons yang memadai. Bahkan polisinya mengeluarkan kata-kata yang merendahkan korban.
Belakangan ketahuan cerita itu bohong. Tidak pernah terjadi. Kebohongannyi itu dianggap menjatuhkan reputasi penegakan hukum di sana.
BACA JUGA:Cedera, Raphael Varane Terpaksa Pensiun Lebih Awal
BACA JUGA:Tips Memasak Ikan Asin Agar Tetap Renyah
Raeesah pun diperiksa komite etik DPR. Komite etik kemudian memutuskan: Raeesah layak diperiksa penegak hukum.
Raeesah seorang muslimah. Dia lulusan Murdoch University, Australia. Bidang studinyi marketing. Raeesah keturunan campuran Melayu dan Pakistan.
Apa yang dikemukakan Raeesah di DPR membuat kepolisian Singapura kebakaran kumis --tidak ada polisi Singapura yang punya jenggot. Pemeriksaan di internal kepolisian dilakukan. Hukum sangat ditegakkan di sana --melebihi menegakkan salat. Pun secara internal institusi pemerintahan.
"Tidak pernah ada kejadian seperti yang diceritakan Raeesah".