Taj Mahal Dikabarkan Terancam Polusi dan Korosi
Taj Mahal dikabarkan terancam polusi dan korosi. -Foto: iscovermagazine-Agrar
OKU EKSPRES - Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia yang terkenal, kini menghadapi ancaman serius akibat polusi dan korosi.
Marmer putihnya yang dulunya bersih mulai menguning dan muncul bercak kecoklatan. Menurut studi terbaru yang dilansir oleh India Mongabay, hidrogen sulfida (H2S) dari polusi Sungai Yamuna ditemukan sebagai penyebab utama kerusakan.
Gas ini ternyata lebih berbahaya dibandingkan dengan sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari polusi industri.
Selain memberikan bau yang tidak sedap, H2S diduga menjadi faktor utama perubahan warna marmer Taj Mahal.
BACA JUGA:Harga Terjangkau, Fitur Lengkap! Infinix Smart 9 Bikin Penasaran
BACA JUGA:Meningkatkan Efisiensi Restoran, Peran AI dalam Reservasi Telepon
Sementara itu, sulfur dioksida yang berasal dari industri di sekitarnya, termasuk kilang Mathura, telah menjadi masalah yang berlangsung lama. Gas ini dapat memicu hujan asam yang mempercepat kerusakan pada marmer.
Hujan asam tersebut menjadikan marmer Taj Mahal rapuh dan menghasilkan bubuk putih; saat dibasahi hujan, warna marmer berubah menjadi kuning dan coklat.
Untuk menyelamatkan Taj Mahal, sejumlah langkah penting perlu segera diambil. Pertama, Sungai Yamuna harus dibersihkan untuk mengurangi emisi hidrogen sulfida.
Selain itu, pengurangan emisi sulfur dioksida dari industri dapat dilakukan dengan beralih ke penggunaan gas alam dan memindahkan industri yang terlalu dekat dengan pemukiman.
BACA JUGA:Ramah Di Kantong! Kenali Spesifikasi ZTE Blade A75 5G
BACA JUGA:Harga Cabai di Pasar Tradisional Anjlok
Pemantauan kualitas udara di sekitar Taj Mahal juga penting untuk mengetahui kadar polusi dan mengambil tindakan cepat jika kadar polutan terlalu tinggi.
Masyarakat juga perlu didorong untuk lebih peduli terhadap lingkungan, seperti menggunakan kompor tanpa asap, menanam pohon, dan menjaga kualitas udara.