Fluminense vs Al Ahly : 2-0

Reporter: Gus munir |

Editor: Gus munir |

Selasa , 19 Dec 2023 - 23:27

Pemain Fluminense lakukan selebrasi usai memastikan diri lolos ke final Piala Dunia Antarklub 2023 setelah mengalahkan Al Ahly dengan skor 2-0. - (Foto: Reuters)-Reuters

Tim Fluminense akan menghadapi Urawa Red Diamonds atau Manchester City di final yang akan digelar hari Sabtu mendatang. Para pemain Fluminense menyatakan antusiasme tinggi dan tekad untuk meraih gelar.

"Saya sangat berharap kami bisa menjadi juara," kata John Kennedy di situs FIFA.

Di pihak Al Ahly, anak asuh Marcel Koller mengakui kurang beruntung di semifinal ini. Gelandang Al Ahly, Emam Ashour, menyebut timnya memiliki banyak peluang namun gagal memanfaatkannya.

"Kami melakukan yang terbaik hari ini tapi sayangnya itu tidak cukup. Kami melewatkan sejumlah peluang bagus di babak pertama," kata Ashour kepada SSC Sports.

Mohamed El-Shenawy juga menyatakan penyesalan atas peluang yang terlewatkan. "Kami melewatkan tiga atau empat peluang besar hari ini. Menurut saya, kami sangat tidak beruntung. Saya meminta maaf kepada para penggemar karena mereka pantas mendapatkan yang lebih baik,” pungkasnya. (*)

fluminense vs al ahly : 2-0                            kalahkan al ahly, fluminense melaju ke final 
jeddah - klub brasil, fluminense, berhasil mengalahkan tim besar mesir, al ahly, dan melangkah ke babak final piala dunia antarklub 2023 dengan skor 2-0. 
pengalaman para pemain fluminense menjadi kunci keberhasilan di king abdullah sports city, jeddah.
meskipun fluminense mendominasi pertandingan, mereka kalah dalam menciptakan peluang gol. al ahly mencetak 22 percobaan dengan enam di antaranya tepat sasaran.
di sisi lain, fluminense, yang menguasai 66 persen penguasaan bola, hanya mampu melepaskan 14 tembakan dengan lima di antaranya mengarah ke gawang lawan.
baca juga:jaga kualitas tidur dengan olahraga hingga tidak minum kopi
namun, keberanian kiper berusia 43 tahun fluminense, fabio, menjadi penentu yang mampu menghalau setiap serangan dari al ahly. 
pertandingan berakhir imbang 0-0 hingga pertengahan babak kedua, namun marcelo, bek eks real madrid berusia 35 tahun, muncul sebagai pembeda.
aksi individu marcelo di menit ke-67 memaksa percy tau dari al ahly melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. 
jhon arias yang maju sebagai eksekutor empat menit kemudian dengan tenang menjalankan tugasnya dan berhasil mengalahkan kiper al ahly, mohamed el shenawy.
baca juga:manfaat daun meniran yang bisa dijadikan obat tradisional
setelah itu, juara copa libertadores ini menggandakan keunggulan di menit ke-90. john kennedy mencetak gol yang memastikan kemenangan 2-0 dan membawa fluminense ke partai puncak.
"pertandingan begitu ketat, dan kami berhasil keluar sebagai pemenang berkat pengalaman para pemain. fabio dan marcelo bermain sangat krusial, dan kehadiran veteran seperti felipe melo (40 tahun), ganso (34 tahun), dan striker german cano (35 tahun) juga memberikan kontribusi besar," kata pelatih fluminense, fernando diniz, seperti dilaporkan oleh the japan times.
diniz mengakui bahwa usia para pemain fluminense menjadi faktor penentu keberhasilan, terutama dengan pertandingan seketat ini. 
tim fluminense akan menghadapi urawa red diamonds atau manchester city di final yang akan digelar hari sabtu mendatang. para pemain fluminense menyatakan antusiasme tinggi dan tekad untuk meraih gelar.
baca juga:lantik 39 pejabat, dua diantaranya eselon ii
"saya sangat berharap kami bisa menjadi juara," kata john kennedy di situs fifa.
di pihak al ahly, anak asuh marcel koller mengakui kurang beruntung di semifinal ini. gelandang al ahly, emam ashour, menyebut timnya memiliki banyak peluang namun gagal memanfaatkannya.
"kami melakukan yang terbaik hari ini tapi sayangnya itu tidak cukup. kami melewatkan sejumlah peluang bagus di babak pertama," kata ashour kepada ssc sports.
mohamed el-shenawy juga menyatakan penyesalan atas peluang yang terlewatkan. "kami melewatkan tiga atau empat peluang besar hari ini. menurut saya, kami sangat tidak beruntung. saya meminta maaf kepada para penggemar karena mereka pantas mendapatkan yang lebih baik,” pungkasnya. (*)
baca juga:lestarikan warisan budaya, gelar serasehan adat suku daya