Sutradara Agung
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Kadang benar. Kadang setengah benar. Kadang salah tapi hasilnya benar. Kadang salah dan hasilnya juga salah.
BACA JUGA:Kang Mak From Pee Mak Tembus 2,6 Juta Penonton
BACA JUGA:Krisdayanti Mantapkan Langkahnya Maju di Pilkada Batu
Maka lahirlah juru-juru tafsir yang tepercaya, setengah tepercaya, dan tidak bisa dipercaya. Klasifikasi itu lahir karena tidak ada di antara mereka yang berani bertanya langsung ke Pak Harto: apa yang sebenarnya diinginkan beliau.
Saya pun menduga-duga: jangan-jangan akal-akalan belakangan ini berasal dari para juru tafsir di sekitar Presiden Jokowi.
Atau bukan salah tafsir, tapi memang ada yang sengaja menggunakan nama Jokowi untuk legitimasi manuvernya.
Itulah yang disebut bola liar. Lalu ketahuan.
Terbukti Jokowi, atau anaknya, tidak ada yang duduk di kepengurusan DPP Golkar.
BACA JUGA:Tips Efektif Meredakan Asam Lambung Naik
BACA JUGA:7 Tanaman Herbal Ampuh untuk Sembuhkan Sakit Mata
Terbukti koalisi KIM-Plus langsung umumkan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen sebagai pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur Jateng. Bukan Kaesang.
Luthfi adalah mantan kapolda Jateng. Gus Yasin adalah putra kiai besar Rembang, Mbah Moen. Ia adalah wagubnya Ganjar Pranowo selama lima tahun.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar dijabat Gumawang Kartasasmita. Orang lama. Sekjennya dijabat oleh Moh Sarmuji, anggota DPR tiga periode yang mantan ketua Golkar Jatim.
Ia arek Suroboyo, tapi alumni niversitas negeri Jember. Ia jadi ketua HMI cabang Jember saat itu. Ia asli Golkar sejak dari angkatan mudanya.
BACA JUGA:Program Kemuliaan Bupati Enos Diganjar Penghargaan dari Kemenag RI