Asuransi Jiwasraya Tumbang Setelah 100 Tahun Berdiri

Kantor Jiwasraya di Bandung. -Foto: Istimewa.-

JAKARTA - Salah satu perusahaan asuransi tertua di Indonesia, PT Asuransi Jiwasraya, secara resmi akan dibubarkan pada September 2024. Keputusan ini diumumkan setelah proses restrukturisasi pemegang polis Jiwasraya selesai.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyampaikan bahwa pembubaran perusahaan ini menandai berakhirnya perjalanan panjang Jiwasraya yang berdiri sejak 31 Desember 1859.

"Dengan hampir semua polis direstrukturisasi, maka Jiwasraya akan dibubarkan," ujar Arya dalam keterangan tertulis yang dirilis dari Kantor Kementerian BUMN pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Jiwasraya, yang awalnya berdiri dengan nama Nederlands-Indishe Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ), memiliki sejarah panjang dalam industri asuransi.

BACA JUGA:Meriahkan HUT Kemerdekaan, Pemkab OKU Timur Gelar Bazar UMKM untuk Perekonomian Lokal

BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Personel dan Sarana Prasarana Operasi Mantap Praja Musi 2024

Pada masa awal pendiriannya, perusahaan ini telah membuka kantor di berbagai wilayah seperti Batavia, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan. Setelah Indonesia merdeka, perusahaan ini beberapa kali berganti nama hingga menjadi PT Asuransi Jiwasraya pada tahun 1984.

Dalam perjalanannya, Jiwasraya mengalami berbagai tantangan, termasuk krisis moneter tahun 1998 yang mengguncang perekonomian Indonesia.

Meski pemerintah memberikan bailout untuk menyelamatkan beberapa bank, perusahaan asuransi seperti Jiwasraya tidak mendapatkan bantuan serupa.

Selain itu, Jiwasraya juga terlibat dalam kasus mega korupsi yang mengakibatkan potensi kerugian negara sebesar Rp16,8 triliun menurut hasil penyidikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

BACA JUGA:RUU Pilkada DPR-Pemerintah Terlalu 'Bau Amis' Bagi Masyarakat

BACA JUGA:Ratusan anak STM Geruduk Kantor KPU RI

Seiring dengan penutupan Jiwasraya, polis nasabah akan dialihkan ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dengan pemangkasan manfaat.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta percepatan pemindahan polis karena masih ada nasabah yang enggan berpindah. Arya Sinulingga menegaskan bahwa restrukturisasi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah sektor asuransi Indonesia.

Menurut manajemen Jiwasraya, hingga saat ini 99,7% pemegang polis telah menyetujui skema restrukturisasi dan telah dialihkan ke IFG Life. Dengan ini, Jiwasraya akan segera mengakhiri operasionalnya, menutup bab panjang dalam sejarah industri asuransi di Indonesia. (*)

Tag
Share