Belasan Kendaraan Berpelat Luar Tak Bayar Pajak Terjaring Razia
Tim gabungan dari Satlantas Polres OKU, UPTB Samsat OKU 1 dan Jasa Raharja melakukan razia yang menyasar kendaraan berpelat luar, Kamis, 25 Juli 2024. -Foto: Eris/OKES-Eris
BATURAJA - Belasan kendaraan berpelat luar daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ditemukan bermasalah lantaran tak membayar pajak.
Hal tersebut terungkap saat razia yang digelar oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres OKU bekerja sama dengan UPTB Samsat OKU 1 dan Jasa Raharja pada Kamis, 25 Juli 2024.
Razia dilaksanakan di beberapa titik strategis seperti depan gedung SKB Baturaja dan perempatan menuju Jembatan Ogan 1 Baturaja.
"Hasil razia menunjukkan masih banyak kendaraan berpelat luar daerah yang tidak memenuhi kewajiban pajak," ungkap Kepala UPTB Samsat OKU 1, Humaniora Basili Basmark.
BACA JUGA:Beri Pelatihan Pencegahan Korupsi Terhadap 67 Kepala Sekolah
BACA JUGA:Modal Cair
Humaniora menjelaskan bahwa alamat pemilik kendaraan yang terkena razia telah tercatat dan mereka akan segera dihubungi untuk memastikan pembayaran pajak dan mutasi kendaraan yang tepat.
Operasi ini dilaksanakan dalam rangka bulan bakti pajak dengan fokus utama mengidentifikasi kendaraan berpelat luar daerah yang belum melakukan mutasi ke wilayah kerja Kabupaten OKU.
Sebanyak 30 unit kendaraan telah didata, di mana 15 di antaranya bermasalah karena memiliki pelat luar daerah.
Menurut ketentuan yang berlaku, kendaraan yang telah berada dalam satu wilayah selama tiga bulan berturut-turut diharuskan untuk melakukan mutasi ke wilayah tersebut.
BACA JUGA:Resep Milk Bun Thailand, Cemilan Roti dan Krim yang Viral
BACA JUGA:Yamaha NMAX Turbo 2024, Mengusung Teknologi Baru dan Performa Unggul, Ini Kelebihannya !
Kanit Turjagwali Satlantas Polres OKU, Aiptu Andi HZ, mengungkapkan bahwa sebanyak 10 unit kendaraan dikenai tilang karena tidak dapat menunjukkan kelengkapan yang dibutuhkan seperti SIM dan STNK.
"Ada 4 unit kendaraan jenis R4 dan 6 unit R2 yang terkena tilang karena pengemudi tidak dapat menunjukkan dokumen yang valid," ujarnya.