God Bless

--

Pertemanan mereka terjadi saat night club Tropicana masih ada di Jakarta. Masih baru. Selalu bertemu di situ. Minum-minum bersama.

Iyek memang dikenal suka kehidupan malam. Bahkan sempat masuk penjara terkait narkoba. Divonis 8 tahun. Tidak hanya sebagai pengguna. Ia juga dituduh menyembunyikan penyalur narkoba.

Narkoba jugalah yang membuat Iyek pecah kongsi dengan Jockie. Sampai bertengkar hebat. Pistol pun digunakan. God Bless pecah.

Konser 50 God Bless kemarin lebih bersifat konser Ahmad Albar –dibanding konser God Bless. 

BACA JUGA:Api Ludeskan Rumah Panggung

Beberapa lagu Iyek yang di luar God Bless ikut dinyanyikan. Memang God Bless adalah Iyek, pun sebaliknya. God Bless empat kali berganti formasi. Ahmad Albar yang abadi.

Konser ini membuat Anda pun sadar: terasa sekali kekurangan Indonesia di bidang pembangunan kebudayaan. 

Pun Jakarta. Belum punya gedung konser yang besar. Istora Senayan ini sangat tidak memenuhi syarat. 

Akustiknya jelek sekali. Padahal malam itu God Bless diiringi orkestra Tohpati. Betapa sangat mengagumkan bila digelar di gedung konser yang bener. 

BACA JUGA:Program Umroh Gratis Batal

Memang sudah ada gedung pertunjukan dengan akustik  nyaris sempurna. Milik swasta: Ciputra. Di Casablanka. 

Tapi kapasitasnya hanya 1.000 orang. Ada yang lebih besar. Di Kemayoran. Tapi itu gereja. Atau ada yang sedikit lebih besar di Sentul. Pun kurang besar untuk ukuran konser masal yang serius.

Kesenian-kebudayaan memang dikalahkan oleh politik dan olahraga. Maka sosok Ahmad Albar terasa lebih besar dari Istora. 

God Bless sendiri seperti lahir dari gedung kesenian: Taman Ismail Marzuki. Penampilan  pertamanya dilakukan di pusat kesenian di Jalan Cikini Raya Jakarta itu. Tanggal 5 Mei 1973. Saat Albar sudah berumur 27 tahun.

BACA JUGA:Penajaga Pos Tikam Rekan Kerja

Tag
Share