Kelong Bay
--
Pilihan lokasi pun jatuh ke Tanjung Piayau. Saya sudah sering makan di kelong di Batam tapi baru sekali ini ke kelong di Tanjung Piayau. Lokasinya di ujung salah satu tanjung pulau Batam.
Sebenarnya banyak kelong di Batam. Kelong mana saja menyediakan menu gonggong. Ada kelong di wilayah Tanjung Riau, ada kelong di wilayah Barelang, ada kelong di wilayah Tanjung Piayau, dan ada pula kelong di wilayah Tiban.
BACA JUGA:Jerman Juara Piala Dunia U17
Di setiap lokasi itu kelongnya tidak hanya satu. Benar-benar banyak pilihan. Atau justru bingung.
Kelong –Anda sudah tahu– adalah bahasa Melayu untuk restoran yang terapung di atas laut. Di dekat pantai.
Saya berterima kasih pada Sulfika Saputra yang membawa saya ke Tanjung Piayau. Kelongnya relatif baru. Di sisi kiri kelong terdapat kolam-kolam kecil. Kolam apung. Ikan yang mau dimakan dipelihara di situ. Ikan hidup. Ikan segar. Sambil menunggu makanan bisa lihat-lihat kolam.
Di kelong ini juga tidak silau. Di seberang kelong ada satu pulau panjang. Pandangan tidak sampai ke laut lepas yang menyilaukan. Pulaunya kosong. Tanpa penduduk. Penuh dengan tanaman hijau. Sejuk dilihat sambil makan.
BACA JUGA:Calon Menantu Helmy Yahya Mualaf
Saya salah order. Salah lihat gambar makanan. Salah perkiraan ukuran menu. Saya pesan gonggong tiga porsi. Campur udang, kepiting rajungan, cumi-cumi, dan kerang. Pas. Untuk sepuluh orang satu meja.
Ternyata satu porsi saja cukup untuk 10 orang. Makanan itu tidak ditaruh di piring atau panci. Gonggong itu ditaruh di satu baki besar: 25 x 50 cm. Dalamnya 10 cm. Penuh. Kuahnya juga banyak. Uapnya masih mengepul. Makanan panas.
Saya membagi nasi dari satu tanak besar ke piring-piring 10 orang. Saya juga keduk bak itu untuk mencari gonggongnya. Saya bagikan ke mereka. Dengan cara sibuk seperti itu saya sudah bisa kenyang menghirup aromanya.
Saya pun merasa sukses: tidak tergoda makan gonggong satu pun. Saya sudah kenyang gonggong di masa lalu. Sudah tahu rasanya. Sudah tahu pula resikonya.
BACA JUGA:Bunga Citra Lestari - Tiko Resmi Menikah
Siang itu saya sukses pula tidak makan kepiting. Pun tidak makan udang dan kerang.
Saya pilih makan ikan goreng Hongkong. Dan sayur kangkung. Saya ambil agak banyak ikan itu. Lalu saya kembalikan sebagiannya: ikan ini kan digoreng, berminyak. Kangkungnya pun saya kembalikan separo: masaknya terlalu berminyak.