Bingung Tengah
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
Hasil Pemilu 2024 kembali tidak memberikan gambaran yang kita inginkan: lahirnya satu partai tengah yang dominan.
Padahal orang seperti Anda pasti menginginkan negara kita maju tanpa meninggalkan demokrasi.
Yang kita bayangan dulu: dari pemilu ke pemilu pesertanya kian sedikit. Lalu muncullah dua-tiga saja partai besar.
Yang juga kita bayangkan: kian lama salah satu partai tengah menjadi kian besar, lalu dominan.
BACA JUGA:Jemaah Haji Paling Banyak Idap Penumonia
BACA JUGA:30 Juta UMKM Melek Teknologi
Semua itu tidak terjadi. Dari pemilu ke pemilu kita seperti jalan di tempat. Atau bahkan mundur.
Kita pernah punya partai tengah yang besar: Golkar. Bukan partai tapi partai. Di kanan Golkar ada PPP. Di kirinya ada PDI.
Tapi semua itu lantaran diatur. Bukan terbentuk lewat proses demokrasi.
Justru dari situ terbentuk citra bahwa partai nasionalis PDI ada di sayap kiri dan partai agama di sayap kanan.
BACA JUGA:KKB Bakar 1 Mobil dan Tembak Mati Sopir Di Paniai
BACA JUGA:Minta Tutup Diskotik Berkedok Hotel
Di masa demokrasi Golkar masih eksis. Juga masih bisa disebut partai tengah. Tapi tidak bisa membuktikan dirinya bisa menjadi partai tengah yang dominan.