Lewat Jam
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Dulu saya tidak mampir ke San Antonio Spurs. Kali ini ke gedung basketnya. Sekadar ingin kirim foto untuk mem-PHP cucu kembar saya yang sering juara basket antarpelajar.
Malamnya, ketika ke pinggir sungai Alamo yang penuh turis itu, tertatap papan restoran: Joe's Crab. Ini wajib dimasuki. Serba kepiting. Ingat masa-masa di Memphis maupun Nashville. Selalu ke Joe's Crab di dua kota itu.
BACA JUGA:Tengku Dewi Siap Melahirkan Tanpa Didampingi Andrew
BACA JUGA:Kobbie Mainoo Idolakan Rooney Sejak Kecil
Saya pun memesan menu seperti di Memphis. Pelayan melihat alroji di tangan. "Sudah jam 19.00. Sudah tidak bisa memesan menu itu," ujarnyi.
Saya usap-usap kepala. Lama. "Bisa, tapi harganya beda," ujarnyi. Keburu ingat Nashville. Saya anggukkan kepala.
Kami makan agak banyak malam itu. Perjalanan beberapa hari berikutnya tidak akan melewati kota besar.
Kota-kota yang sudah saya lewati adalah wilayah kaya Amerika. Juga basis partai Republik. Setelah ini saya akan memasuki rute pedesaan yang amat panjang. Ingin tahu seperti apa.
BACA JUGA:Menunggu Pembuktian Arne Slot
BACA JUGA:Ormas Keagamaan Boleh Kelola Tambang
Perjalanan kali ini saya harus menyelami detak kehidupan Amerika --tidak hanya detak New York, Dallas atau Los Angeles dan San Fransisco.
Terutama untuk memiliki kesimpulan sendiri: mungkinkah di tahun 2030 ekonomi Amerika dikalahkan Tiongkok seperti diramalkan banyak ahli Asia. Lalu di mana Indonesia di tahun itu.(Dahlan Iskan)
BACA JUGA:Enggan Beli Gas Elpiji 3 KG Pakai KTP
BACA JUGA:Harga Bahan Pangan Tak Stabil