Antre Maling
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
"Anda dari partai Republik?" tanya saya pada Si pirang.
BACA JUGA:Ayah Ayu Ting Ting Ribut di Tanah Suci
BACA JUGA:Posisi Jonny Evans di MU Aman
"Saya Demokrat".
"Anda Republik?" tanya saya ke Si ceriwis.
"Demokrat". Lalu ceramah soal mengapa Demokrat.
"Anda Republik?” tanya saya ke laki-laki jangkung yang juga lebih setengah baya.
"Demokrat".
Demokrat. Demokrat. Demokrat. Semua Demokrat.
Ada satu yang Republik. Wanita. Setengah baya. Berpakaian cantik. Seperti baru keluar dari salon. Atau dia tidur tengkurap tadi malam setelah dari salon kemarin sore.
BACA JUGA:Juara, Manchester City Pecahkan Rekor Baru
BACA JUGA:Pegadaian Berikan Bantuan Bencana Galodo
Si salon tidak ikut antre. Dia mondar-mandir di sebelah antrean. Dari belakang ke depan, balik lagi ke belakang. Dia berteriak-teriak memuji Trump. Memaki Presiden Joe Biden.
Si ceriwis ganti berteriak ke arah Si salon. Memaki Trump. Lalu disusul teriakan Si Pirang. Tidak sahut-sahutan karena Si salon tidak pernah memutus mulutnyi. Dia monolog. Semua yang merespon dari antrean juga wanita. Tidak ada laki-laki yang ikut urusan perempuan.
Si salon berhenti sendiri. Ngacir ke arah mobil-mobil televisi di belakang sana. Mungkin berniat orasi di depan kamera.