Antre Bonek

Dahlan Iskan antre untuk bisa melihat sidang Donald Trump. -Foto: Disway-Gus munir

BACA JUGA: 3 Orang Tewas Akibat Pesawat Latih Jatuh di BSD

BACA JUGA:Waspada, Covid-19 masih beredar di antara kita

Yang datang untuk antre terus bertambah. Sebelum jam lima pagi sudah 40 orang lagi di belakang saya. Udara dingin. Ini sudah menjelang musim panas. Kok masih dingin. Padahal kemarinnya agak hangat.

Saya kedinginan di antrean. Apalagi selalu ada angin yang bertiup. Dingin. Dingin. Dingin. Dingin sampai hati. 

Saya bukan orang Amerika. Belum terbiasa membaca ramalan cuaca sebelum meninggalkan rumah.

Erick tiba tepat jam 05.00. Langsung gabung ke saya. Yang antre di belakang saya seperti kurang rela. Tapi sangat sopan. Orang Amerika umumnya sangat sopan. Melebihi orang Jawa zaman ini.

BACA JUGA:3 Santriwati Dicabuli Pengasuh Ponpes di Pandeglang

BACA JUGA:Beri Tugas Khusus Ronaldo untuk Datangkan Fernandes

"Ia bersama Anda?" tanya wanita lebih setengah baya di belakang saya.

"Iya," kata saya, "ia tadi cari tempat parkir".

Lalu kami ngobrol lagi. Juga dengan wanita di depan saya. Mereka antre sambil ngobrol. Ada yang datang dengan suami. Atau teman. Hanya sedikit yang tidak mau ngobrol. Orang Amerika juga suka ngobrol.

Semua tahu: jam 08.00 baru bisa masuk pengadilan --kalau masih ada tempat. 

Berarti akan tiga jam lebih di antrean.

BACA JUGA:Prediksi Fabregas Jadi Pengganti Guardiola

BACA JUGA:Menu Ayam Goreng Serundeng, Lezat dan Mudah Membuatnya

Tag
Share