Lia James

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

Untuk mengayunkannya kini Anda sudah tahu: pakai tali besar yang ditarik oleh enam rohaniawan Katolik. Kadang 10 orang. Dupa pun berayun. Di ketinggian. Mula-mula radius ayunnya sempit. Lama-lama melebar. Sampai mentok sisi kanan dan kiri ruang gereja.

Asap dupa pun mengepul lebih besar. Aroma dupa memenuhi gereja. Itu penting: bisa menutup aroma keringat berbagai bangsa yang baru menyelesaikan jalan jauh menuju Santiago.

Banyak teman saya yang bukan Muslim ingin ikut umroh. Ingin merasakan umroh itu seperti apa. Tapi kan tidak bisa. Tidak boleh.(Dahlan Iskan)

BACA JUGA:Soal Parkir Liar, Timbulkan Prokontra, Pengamat Kebijakan Publik: Melanggar Konstitusi Itu!

BACA JUGA:Imbau Petani Kopi Waspada Kriminal

Tag
Share