Hadirkan Cerita Dua Jiwa Kesepain, The Architecture of Love Ramai di TikTok

The Architecture of Love -Foto: istimewa-Bagus

OKU EKSPRES - Baru-baru ini, di TikTok, beberapa potongan film dari The Architecture of Love yang dibintangi oleh Putri Marino dan Nicholas Saputra sedang ramai dibicarakan.

Film ini, yang merupakan adaptasi dari novel populer karya Ika Natassa, mengisahkan tentang Raia, seorang penulis laris yang mengalami kesulitan mencari inspirasi setelah menghadapi perselingkuhan suaminya.

Raia memutuskan untuk pergi ke New York untuk mencari inspirasi, di mana ia secara tak sengaja bertemu dengan River, seorang arsitek dari Jakarta. Keduanya mulai menjalin pertemanan rahasia yang dapat menyembuhkan dan melukai.

The Architecture of Love menawarkan cerita tentang pertemuan dua jiwa kesepian di tengah gemerlap kota New York, yang dapat menemukan cinta di tengah arsitektur yang megah.

BACA JUGA:Tak Khawatir Kehilangan Salah

BACA JUGA:MU Minta Turunkan Harga Branthwaite

Raia, yang diperankan oleh Putri Marino, adalah seorang penulis terkenal yang mengalami kesulitan menulis setelah perceraian dengan suaminya, Alam (diperankan oleh Arifin Putra). Ia memutuskan untuk mencari inspirasi di New York.

Namun, meskipun sudah berada di New York, Raia masih belum bisa memulai karya barunya hingga ia bertemu dengan River, yang diperankan oleh Nicholas Saputra, seorang arsitek misterius.

Pertemuan mereka menciptakan serangkaian pertemuan berikutnya, di mana Raia dan River memutuskan untuk menjelajahi kota bersama sambil mencari inspirasi untuk karya masing-masing.

"Setiap gedung memiliki ceritanya sendiri," kata River di trailer The Architecture of Love, menyiratkan bahwa seperti bangunan, setiap orang juga memiliki masa lalu yang unik.

BACA JUGA:6 Olahraga yang Bisa Bikin Awet Muda

BACA JUGA:Waktu yang Ideal Menyikat Gigi Agar Tetap Bersih dan Sehat

Film ini berhasil menangkap tema kehidupan sehari-hari seperti patah hati, kehilangan, dan proses penyembuhan, yang membuatnya mudah diresapi oleh penonton yang mungkin pernah mengalami situasi serupa.

Selain itu, film ini berani mengangkat tema kesehatan mental setelah menghadapi pengalaman traumatis, sebuah topik yang jarang diangkat dalam film mainstream Indonesia.

Tag
Share