Catch Kill

Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir

 

Oleh: Dahlan Iskan

Istrinya ulang tahun: ke-54. Sang suami, 77 tahun, harus menghabiskan hari sebagai terdakwa di pengadilan. 

Sang istri berulang tahun di Florida. Sang suami menghadapi hakim, jaksa, dan dewan juri di pengadilan New York.

Anda sudah tahu: itulah hari-hari ini yang harus dilewati Donald Trump, presiden Amerika periode lalu.

Melania, sang istri, tidak mendampingi Trump di pengadilan. Ini pengadilan yang bisa membuatnyi gundah: terkait dengan kelakuan seksual sang suami dengan wanita lain. Padahal, saat itu, Trump berstatus menikah dengan Melania.

BACA JUGA:Pemutilasi Istri Diperiksa Kejiwaan

BACA JUGA: 30 Orang Tewas Efek Gelombang Panas

Pekan lalu Trump terkena pukulan telak: saksi kunci perkara ini tidak membantu Trump. David Pecker, pemilik mingguan National Inquirer, mengaku terus terang: ia mempraktikkan jurnalisme catch and kill. Tujuannya: membantu Trump. Agar hubungan Trump dengan wanita komersial tidak terbongkar menjelang Pilpres 2016.

Caranya: David Pecker membeli pengakuan wanita itu. Biasanya untuk disiarkan di media. Hanya media yang membeli cerita itu yang berhak menuliskan ceritanya. Eksklusif.

Kali ini David Pecker tidak begitu. Ia membeli cerita skandal Trump tersebut untuk ''dimatikan''. Untuk tidak disiarkan. Berarti tidak akan ada media lain yang mendapatkan cerita itu.

David Pecker juga mengaku bukan baru kali itu melakukan praktik catch and kill. Itu menunjukkan betapa media di Amerika ternyata juga sebusuk itu.

BACA JUGA:Jalur Linggau-Curup Tertimbun Tanah

BACA JUGA:Titip Anak-Anak, Wasiat Dimakamkan di Samping Ayah

Tag
Share