Jembatan Putranto
Jembatan Putranto--
BACA JUGA:260 Disway
BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan
Batu itu lantas dilubangi untuk ikatan baja sling.
Maka tali baja sling itu terikat kuat di batu di sisi sini dan di sisi sana. Lalu dikencangkanlah tali slingnya. Dikencangkan dengan alat pengencang yang biasa dipakai pemanjat tebing. Tiap jembatan diperlukan delapan tali baja sling. Empat di bawah jembatan, dua di atasnya.
Dari 221 jembatan yang sudah dibangun --dalam 10 tahun-- tidak satu pun yang menggunakan anggaran negara. Semuanya biaya swadaya.
Yang di Malang itu misalnya, sepenuhnya sumbangan pengurus pusat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Karena itu Putranto dan Tedi didampingi Wilianto Tanta dan Teguh Kinarto dari PSMTI pusat. Wili adalah ketua umumnya. Teguh adalah ketua dewan penasihat.
Masih ada satu jembatan lagi di Malang yang sepenuhnya pakai dana Teguh Kinarto --yang memang asli Malang.
VRI sendiri punya anggota 30.000 orang. Mereka sekaligus menjadi relawan. Relawan itulah yang sepenuhnya mengerjakan jembatan itu --dibantu rakyat setempat.
BACA JUGA:Disway Gratis
Saya begitu ingin memberikan gelar insinyur kepada Tedi yang S1-nya Sospol Unpad.
Putranto, yang kini mendapat tugas sebagai Komisaris Utama PT Pegadaian, bertekad untuk mengawal target 1.000 jembatan gantung.
Putranto rajin menghubungi Kodim-Kodim, minta bantuan, agar kalau ada desa yang perlu jembatan gantung segera diinfokan kepadanya. Yang di Malang ini adalah berkat informasi dari Kodim Malang.
PSMTI sendiri tadi malam punya gawe: Rakernas. Di Batu. Hampir 1.000 pengusaha Tionghoa kumpul di Batu. Selama tiga hari. Karena itu sebagian bisa ikut di acara peresmian jembatan.
Tidak hanya jembatan gantung. Putranto, kelahiran Jember, ternyata juga ketua pembina ikatan pemulung Indonesia.