Kondisi Gunung Api dan Cuaca Ekstrem

Reporter: Eris Munandar |

Editor: Gus Munir |

Kamis , 02 Oct 2025 - 22:22

aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores. Letusan memuntahkan kolom abu hingga lima kilometer ke langit.-Istimewa-

kondisi gunung api dan cuaca ekstrem                            okuekspres.com - memasuki oktober 2025, indonesia kembali menghadapi fase alam yang penuh dinamika.
sebagai negara yang berada di jalur cincin api pasifik, negeri ini tidak hanya berhadapan dengan aktivitas gunung berapi yang tak pernah berhenti.
tetapi juga ancaman cuaca ekstrem akibat peralihan musim kemarau menuju musim hujan.
fenomena ini mengingatkan bahwa kewaspadaan terhadap bencana alam harus menjadi prioritas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat.
gunung meletus di awal oktober
awal oktober ditandai dengan aktivitas erupsi gunung lewotobi laki-laki di flores. letusan memuntahkan kolom abu hingga lima kilometer ke langit.
baca juga:gunung merapi erupsi
baca juga:gunung lewotobi alami 31 kali erupsi
akibatnya, otoritas penerbangan menetapkan peringatan merah (red alert) untuk kawasan sekitar.
bukan pertama kali, gunung ini sebelumnya juga meletus awal tahun dengan kolom abu mencapai sepuluh kilometer.
radius bahaya pun diperluas hingga delapan kilometer dari kawah. dampak letusan terbaru meliputi hujan abu di sekitar flores dan ancaman lahar dingin bila hujan deras mengguyur lereng gunung.
selain lewotobi, gunung raung di jawa timur juga menunjukkan aktivitas serupa.
pada 1 oktober, raung kembali mengeluarkan abu vulkanik meski belum menimbulkan dampak signifikan.
baca juga:tissa biani tanam pohon di gunung merbabu, ajak pendaki peduli lingkungan
baca juga:gunung berapi dempo longsor ke kawah, warga diminta menjauh
di sumatra barat, gunung marapi masih aktif dengan letusan kecil dan emisi abu sporadis, meski belum ada laporan mengenai letusan besar sepanjang bulan ini.
gunung-gunung lain seperti ile lewotolok di lembata, ntt, yang sempat erupsi pada mei, kini cenderung lebih tenang.
catatan global menunjukkan hingga oktober 2025, sedikitnya 63 letusan terjadi dari 58 gunung api di seluruh dunia, dengan 21 di antaranya merupakan erupsi baru.
pemantauan tektonik dan kewaspadaan merapi
sementara itu, aktivitas tektonik juga terus dipantau. gunung merapi belum menunjukkan tanda peningkatan aktivitas pada awal oktober.
namun, pvmbg tetap melakukan pengawasan ketat dengan seismograf untuk mengantisipasi potensi letusan besar.
baca juga:tim ekspedisi 10.000 jam sukses taklukkan gunung loser di aceh
baca juga:4 pendaki asal oku timur dilepas menuju ekspedisi gunung leuser
cuaca ekstrem di masa peralihan musim
di saat gunung api aktif, cuaca di indonesia memasuki fase yang tak kalah krusial. oktober dikenal sebagai bulan transisi dari kemarau ke musim hujan. dalam fase ini, cuaca sering berubah tiba-tiba: siang panas terik berganti hujan deras di sore atau malam hari.
bmkg memperingatkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah banten, dki jakarta, jawa tengah, yogyakarta, dan jawa timur pada awal oktober. kombinasi curah hujan tinggi dan kondisi atmosfer yang tidak stabil meningkatkan risiko banjir, longsor, hingga angin kencang.
musim hujan 2025 diperkirakan lebih panjang dari biasanya, dengan peluang hujan ekstrem lebih sering.
jakarta sendiri pernah mengalami banjir besar pada maret 2025 akibat curah hujan yang melampaui kapasitas drainase—situasi yang berpotensi terulang jika mitigasi tidak diperkuat sejak dini.
baca juga:3 stasiun baru dipasang di gunung dempo
baca juga:gunung lewotobi alami 31 kali erupsi
ancaman longsor dan dampak kesehatan
daerah pegunungan dan perbukitan menghadapi ancaman tanah longsor lebih besar saat hujan deras.
dari sisi iklim, suhu rata-rata maksimum oktober diprediksi mencapai 33°c, dengan curah hujan sekitar 146 mm dan rata-rata 12 hari hujan.
selain infrastruktur, kondisi cuaca ekstrem juga berdampak pada kesehatan.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi OKU EKSPRES 3 OKTOBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan