Tegangan Tinggi

gambaran wanita di Damaskus, ibu kota Syria.-Istimewa-

Pukul 21.00 kami kembali ke hotel. Sepanjang hari belum istirahat. Mulai terasa mengantuk.

Tiba di lobi hotel terlihat begitu banyak wanita Arab. Pakaian umumnya hitam. Pakaian pesta. Ternyata ada pengantin di hotel itu. Para wanita terus berdatangan. Naik ke ballroom di lantai dua.

BACA JUGA:Dahlan Iskan Harap Disway Group Bisa Jadi “Agama Baru”, Menpora Minta Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan

BACA JUGA:Disway Gratis

Saya minta Gus Najih bertanya ke wanita 5i yang duduk di sofa di sebelah saya.

"Apakah pengantinnya sudah tiba?"

Kalau belum, kami ingin menunggu kedatangannya. Seperti apa.

"Belum. Pengantin baru tiba pukul 22.00 nanti," jawabnyi.

Pengantin baru tiba jam 10 malam? Begitulah adatnya. Di dunia Arab. Malam itu pestanya hanya untuk wanita. Undangan laki-laki di lain hari.

Kami pun siap-siap tidak bisa tidur nyenyak. Pesta itu nanti akan full music. Sampai pukul dua malam. Mereka melepas pakaian luar warna hitam itu. Di dalamnya sudah dikenakan pakaian pesta untuk bersaing sesama wanita. Jilbab pun mereka lepas. Akan terlihat tatanan rambut aslinya. Termasuk catnya warna apa.

Saya ingin sekali mengintipnya. Tapi seandainya berhasil pun pandangan saya akan kabur. Mata ini seperti tinggal lima watt. Meski tegangan listrik di bawah tinggi, voltase tegangan atasnya payah.(Dahlan Iskan)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan