Hilirisasi Rudi
mie porang-Photo ist-Gus munir
Kini produsen mie tidak lagi harus di Jakarta atau Surabaya. Di Sine pun jadi.
BACA JUGA:Denada Rela Rogoh Kocek Rp150 Juta untuk Operasi Lower Face Lift
BACA JUGA:Land of Bad, Kombinasi Genre Action dan Thriller
Setelah setahun berjalan Rudi yakin di hilirisasi poranglah masa depannya: tiap bulan sudah bisa menjual 3000 bungkus. Penjualan pun terus meningkat.
Perjalanan hilirisasi Rudi masih jauh. Ia belum punya pabrik mie. Ia masih maklun: bikin mie di pabrik mie milik orang lain.
Hilirisasi Rudi adalah hilirisasi mandiri.
Pemerintah tidak harus membantu. Yang terpenting jangan mengganggu. (*)
BACA JUGA:Serap Keluhan Masyarakat Soal Narkoba dan Karhutla
BACA JUGA:Tingkatkan Produktivitas Padi, Kementerian Pertanian Luncurkan Program IMAM