Nabi Baru
Prof Dr Al Makin –ahli tafsir Quran lulusan UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta; McGill, Kanada; dan Heidelberg, Jerman.-Istimewa-
Rumah rasul Muhammad ini di Labuhan, dekat Belawan. Pagi itu saya dan Pror Al Makin meninggalkan hotel sederhana di Medan untuk menyusuri jalan utama non-tol menuju Belawan. Lalu lintasnya padat. Banyak sekali truk dan trailer.
Setelah satu jam dari Medan kami sampai di masjid tertua di Sumut: masjid Usmani –mengambil nama salah satu Sultan Deli. Kami mampir sebentar di situ. Ayah nabi Muhammad adalah imam besar masjid raya ini.
Sang ayah meninggal saat nabi Muhammad masih kuliah di Universitas Sumatera Utara (USU). Muazin masjid Usmani minta si anak menggantikan bapaknya sebagai imam. Si anak menolak. Alasannya: ia belum kawin. ''Bagaimana orang belum kawin diminta jadi imam''.
Akhirnya kompromi. Sang muazin yang jadi imam tapi Muhammad berdiri tepat di belakangnya. "Kalau ada bacaan imam yang salah saya yang membetulkan," katanya –mengingat kejadian lama.
Suatu saat turun hujan yang deras di masjid Usmani. Tak kunjung reda. Salat Jumat sudah selesai. Jemaah tidak bisa segera meninggalkan masjid.
BACA JUGA:Disway Gratis
Saat itulah Muhammad Jabir minta tongkat khotib diberikan kepadanya. Ia berdiri dengan tongkat itu. Ia hentakkan tongkat itu ke lantai. Tiga kali. Suara hentakan itu keras. Mengalahkan suara hujan. Perhatian Jamaah terpusat ke suara itu. Juga ke orang yang menggedokkannya. Hening sejenak. Jabir lantas menyampaikan satu ayat dalam Quran: "Telah datang padamu rasul ....". Dan Anda sudah tahu terusannya.
Sampai pidato selesai tidak ada jamaah yang bersuara. Diam. Hujan pun reda. Jemaah meninggalkan masjid. Tidak ada kejadian apa-apa.
"Mengapa tidak ada anggota jamaah yang merespons negatif?"
"Jamaah melihat Jabir adalah putra imam besar yang sangat dihormati. Umat melihat siapa ayahnya," ujar Harmain, kakak Jabir.
Harmain adalah salah satu yang sangat awal percaya tentang kenabian adiknya itu. Sampai sekarang. Pun sembilan bersaudaranya.
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1
Sang ayah sangat karismatis. Ia seorang mursyid (pemimpin spiritual) tarekat Syatariyah. Banyak sekali pengikutnya.