Pasar Stabil Pasca Pergantian Menkeu

Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, menilai penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto membawa harapan baru bagi perekonomian Indonesia. -Istimewa-

JAKARTA- OKU EKSPRES.COM- Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mukhamad Misbakhun, menilai penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto membawa harapan baru bagi perekonomian Indonesia. 

Ia menyebut, meski sebelumnya publik sempat ragu dengan pergantian dari Sri Mulyani, pasar menunjukkan respons positif.

Dalam hitungan belum satu minggu, harga saham mencapai titik tertinggi di atas 8.000, rupiah stabil, dan surat utang negara juga tidak menimbulkan gejolak, kata Misbakhun dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk "Menteri Keuangan Baru, Harapan Baru Menata Ekonomi Indonesia", di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

Menurut Misbakhun, kekhawatiran bahwa ekonomi Indonesia akan goyah tanpa sosok Sri Mulyani terbukti tidak terjadi. 

BACA JUGA:Harta Kekayaan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Sebesar Rp 39,2 Miliar

BACA JUGA:Menteri Keuangan Mendadak Dipanggil Jokowi

Ia menilai Purbaya memiliki kapasitas intelektual, pengalaman panjang di bidang ekonomi, serta kemampuan menangkap visi Presiden Prabowo.

Lebih jauh, polisi Partai Golkar itu menekankan bahwa keberhasilan Purbaya ke depan terletak pada kemampuannya menawarkan desain baru bagi kebijakan fiskal, terutama dalam mendukung target Prabowo mewujudkan APBN berdaulat dan berpihak pada kesejahteraan rakyat.

Yang kita tunggu adalah apa tawaran baru dari Pak Purbaya. Bagaimana desain fiskal Indonesia ke depan agar bisa mewujudkan visi presiden, termasuk wacana APBN zero defisit, ujarnya.

Misbakhun juga menyoroti kebijakan Kementerian Keuangan yang menempatkan dana pemerintah Rp200 triliun di bank-bank Himbara. 

Menurutnya, langkah itu sah secara hukum dan menjadi instrumen memperkuat likuiditas perbankan sekaligus merespons isu kelangkaan dana di pasar.

BACA JUGA:Tunggu Petunjuk Resmi Menteri Keuangan Soal Kenaikan Gaji ASN

BACA JUGA:Menkeu Sri Mulyani Pangkas 16 Pos Belanja

Selain itu, ia menilai tantangan lain yang harus dijawab Purbaya adalah tingginya imbal hasil surat utang Indonesia dibanding negara ASEAN lain, yang masih berada di kisaran 6—7 persen. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan