Joget Malinau

Joget Malinau Bersama Dahlan Iskan-Istimewa-

Saya menemani dua kepala daerah itu ngobrol sebelum acara dimulai. Yang Malinau sangat Dayak dan Kristen. Yang Subulussalam sangat Aceh dan Islam. Wempi belum pernah tahu Subulussalam. Rasyid belum pernah tahu Malinau. Setelah saling kenal, saya tinggalkan mereka berdua agar hubungan lebih mendalam.

Di awal acara yang Dayak dan Kristen sudah tampil di panggung. Maka saya undang calon mahasiswa yang datang dari pondok pesantren. Semua saja. Dari pesantren mana pun.

Ternyata ada satu calon mahasiswa dari pondok tahfizh Quran. Yakni Ichsan Nur Kahfi dari Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an, Tangerang .

"Jadi, Anda hafal Quran?" tanya saya.

"Alhamdulillah," jawabnya.

"Semuanya? Sebanyak 30 juz?"

"Alhamdulillah".

Sudah banyak lulusan pondok pesantren kuliah di Tiongkok, tapi rasanya baru satu ini yang hafal Quran.

Seorang calon mahasiswa saya tanya: apakah ibunyi hadir di acara ini. Ada. Saya minta sang ibu ke atas panggung. Ternyata dari Kuningan, Jawa Barat.

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

"Kok tega putranya dilepas ke Tiongkok?"

"Saya punya dua anak. Kakaknya sudah kuliah di Taiwan".

"Berarti tidak ada anak lagi di Kuningan?"

"Tidak apa-apa. Saya memang menantang anak-anak saya untuk melebihi ibu mereka," katanyi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan