Mengenal Penyebab Tekanan Darah Rendah dan Kondisi yang Memicunya

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Jumat , 22 Aug 2025 - 17:51

Ilustrasi Penyebab Tekanan Darah Rendah -istock-

Masalah endokrin

Penyakit pada kelenjar paratiroid, penyakit Addison, gula darah rendah, hingga komplikasi diabetes dapat menjadi pemicu turunnya tekanan darah.

Dehidrasi

Kehilangan banyak cairan akibat diare, muntah, demam tinggi, olahraga berat, atau penggunaan obat diuretik berlebih dapat menyebabkan tubuh kekurangan volume darah, sehingga tekanan darah ikut turun.

Kehilangan darah

Cedera parah atau pendarahan internal bisa mengurangi jumlah darah dalam tubuh, yang berakibat pada penurunan tekanan darah drastis.

Infeksi berat (sepsis)

Ketika infeksi menyebar ke aliran darah, kondisi ini dapat menimbulkan syok septik, yaitu penurunan tekanan darah yang berbahaya dan mengancam nyawa.

Reaksi alergi berat (anafilaksis)

Reaksi alergi serius akibat makanan, obat, racun serangga, atau lateks dapat menurunkan tekanan darah secara drastis, disertai gejala bengkak pada tenggorokan, kesulitan bernapas, dan gatal-gatal.

Kekurangan nutrisi

Defisiensi vitamin B12, folat, dan zat besi dapat memicu anemia. Akibatnya, jumlah sel darah merah berkurang sehingga tekanan darah menjadi rendah.

mengenal penyebab tekanan darah rendah dan kondisi yang memicunya                            oku ekspres com - tekanan darah rendah atau hipotensi sebenarnya masih menjadi misteri karena penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami. namun, salah satu kondisi yang sering berkaitan dengan hipotensi adalah anemia, yang ditandai dengan kulit pucat dan tekanan darah yang lebih rendah dari normal.
tekanan darah sendiri merupakan dorongan darah pada dinding arteri setiap kali jantung berdetak. pada sebagian orang, tekanan darah rendah justru dianggap normal dan tidak berbahaya, apalagi jika tetap berada di bawah angka 120/80 mmhg.
namun, dalam beberapa kasus, tekanan darah rendah dapat menimbulkan rasa lelah, pusing, bahkan menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu yang membutuhkan perhatian medis.
hipotensi kronis tanpa gejala umumnya tidak berbahaya. tetapi, jika tekanan darah turun secara mendadak, aliran darah menuju otak bisa berkurang drastis dan menimbulkan keluhan pusing hingga berisiko pingsan.
baca juga:kapan obat diperlukan oleh penderita hipertensi dan bagaimana pengelolaannya?
baca juga:waspada! anak juga bisa mengalami hipertensi, ini penyebabnya
kondisi yang bisa menyebabkan tekanan darah rendah
dokter biasanya menganggap tekanan darah rendah berbahaya hanya ketika menimbulkan gejala. seseorang dikatakan mengalami hipotensi jika tekanan sistolik berada di bawah 90 mmhg atau tekanan diastolik di bawah 60 mmhg. penurunan tiba-tiba, bahkan hanya 20 mmhg (misalnya dari 110 menjadi 90), dapat membuat otak kekurangan pasokan darah sehingga memicu pingsan.
beberapa kondisi yang dapat memicu tekanan darah rendah antara lain:
kehamilan
saat hamil, sistem peredaran darah melebar dengan cepat sehingga tekanan darah cenderung menurun. biasanya, tekanan darah kembali normal setelah melahirkan.
gangguan jantung
masalah pada jantung seperti denyut yang sangat lambat (bradikardia), gangguan katup, serangan jantung, hingga gagal jantung dapat memengaruhi tekanan darah.
baca juga:faktor pemicu anak bisa mengalami hipertensi
baca juga:hipertensi maligna: ancaman segera yang membutuhkan tindakan cepat 
masalah endokrin
penyakit pada kelenjar paratiroid, penyakit addison, gula darah rendah, hingga komplikasi diabetes dapat menjadi pemicu turunnya tekanan darah.
dehidrasi
kehilangan banyak cairan akibat diare, muntah, demam tinggi, olahraga berat, atau penggunaan obat diuretik berlebih dapat menyebabkan tubuh kekurangan volume darah, sehingga tekanan darah ikut turun.
kehilangan darah
cedera parah atau pendarahan internal bisa mengurangi jumlah darah dalam tubuh, yang berakibat pada penurunan tekanan darah drastis.
infeksi berat (sepsis)
ketika infeksi menyebar ke aliran darah, kondisi ini dapat menimbulkan syok septik, yaitu penurunan tekanan darah yang berbahaya dan mengancam nyawa.
baca juga:memahami ragam hipertensi: dari penyebab hingga tingkat keparahan
baca juga:waspadai hipertensi pada anak: gejala tersembunyi yang perlu dikenali sejak dini
reaksi alergi berat (anafilaksis)
reaksi alergi serius akibat makanan, obat, racun serangga, atau lateks dapat menurunkan tekanan darah secara drastis, disertai gejala bengkak pada tenggorokan, kesulitan bernapas, dan gatal-gatal.
kekurangan nutrisi
defisiensi vitamin b12, folat, dan zat besi dapat memicu anemia. akibatnya, jumlah sel darah merah berkurang sehingga tekanan darah menjadi rendah.
beberapa langkah sederhana bisa membantu mencegah kondisi ini, antara lain:
hindari berdiri terlalu cepat setelah duduk atau berbaring.
jangan mengenakan pakaian yang terlalu ketat agar aliran darah tetap lancar.
penuhi kebutuhan cairan dengan cukup minum air putih.
konsumsi makanan bergizi dan kaya nutrisi.
baca juga:kenali 5 faktor risiko hipertensi pulmonal agar tidak terlambat ditangani
baca juga:saat napas pendek bisa jadi sinyal hipertensi pulmonal
faktor risiko tekanan darah rendah pada ibu hamil
tekanan darah normal ibu hamil adalah sekitar 120/80 mmhg. bila turun hingga di bawah 90/60 mmhg, maka termasuk kategori hipotensi. kondisi ini wajar terjadi hingga usia kehamilan 24 minggu, karena aliran darah lebih banyak menuju plasenta. namun, jika terlalu rendah, ibu hamil bisa mengalami komplikasi.
beberapa faktor yang dapat memicu hipotensi pada ibu hamil antara lain:
infeksi
anemia
dehidrasi
perdarahan
reaksi alergi
gangguan jantung
pengaruh hormon kehamilan
bed rest berkepanjangan
obat-obatan tertentu
kekurangan nutrisi
jika tekanan darah terus menurun tanpa penanganan, risikonya bisa berujung pada kegagalan organ hingga syok.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 25 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan