Kalah dari Vietnam, Timnas U-23 Jadi Raja Runner-up Piala AFF

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Rabu , 30 Jul 2025 - 20:56

Pemain Timnas U-23 duel udara dengan pemain Vietnam pada laga final Piala AFF U-23. Pada laga kejuaraan ini Indonesia hanya mampu finis sebagai runnerup. -Instagram @erickthohir-

kalah dari vietnam, timnas u-23 jadi raja runner-up piala aff                            oku ekspres.com - timnas indonesia u-23 mencatatkan sejarah baru di ajang piala aff u-23. 
usai gelaran edisi 2025, indonesia kini tercatat sebagai tim dengan koleksi gelar runner-up terbanyak dalam sejarah turnamen tersebut. 
tak heran, julukan "raja runner-up" pun mulai melekat pada skuad garuda muda.
dari lima edisi yang pernah digelar, indonesia tampil dalam tiga edisi: 2019, 2023, dan 2025. hasilnya, satu gelar juara berhasil diraih pada 2019 di bawah asuhan coach indra sjafri. 
namun, dua kali timnas u-23 harus puas sebagai finalis, yakni pada edisi 2023 dan yang terbaru 2025.
baca juga:hadapi vietnam di final piala aff u23, timnas indonesia u-23 bawa misi balas dendam
baca juga:kalahkan thailand, timnas indonesia u-23 lolos final bertemu vietnam
dengan torehan dua kali menjadi runner-up, indonesia menyamai rekor thailand yang juga pernah menjadi finalis pada 2019 dan 2022. 
thailand pun memiliki satu gelar juara yang diperoleh pada edisi perdana tahun 2005.
capaian garuda muda ini seolah mengikuti jejak timnas senior yang dikenal sebagai spesialis runner-up di piala aff. 
timnas indonesia senior sudah enam kali finis di posisi kedua pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. bedanya, timnas u-23 setidaknya sudah pernah meraih trofi juara.
baca juga:timnas indonesia u-23 ditantang thailand di semifinal piala aff u-23
baca juga:demiane agustien resmi gabung arsenal, siap bela timnas indonesia?
pada laga final piala aff u-23 2025 yang digelar di stadion utama gelora bung karno (sugbk), jakarta, selasa malam (29/7), indonesia harus mengakui keunggulan vietnam u-23. 
bertanding di hadapan pendukung sendiri, garuda muda kalah tipis 0-1 lewat gol tunggal cong phuong nguyen pada menit ke-37.
meski gagal meraih trofi, timnas indonesia u-23 tampil dominan sepanjang pertandingan. 
statistik mencatat indonesia menguasai 68 persen jalannya laga dan menciptakan tujuh peluang, dua di antaranya mengarah langsung ke gawang.
peluang pertama hadir di menit kelima saat lemparan jauh robi darwis menciptakan kemelut di kotak penalti vietnam. 
baca juga:resmi gabung arsenal, demiane agustien siap bela timnas indonesia
baca juga:erick thohir ungkap dua striker naturalisasi segera gabung timnas indonesia
beberapa peluang lain tercipta lewat jens raven, rayhan hannan, hingga sundulan kakang rudianto. namun, solidnya pertahanan vietnam dan penampilan cemerlang kiper trung kien tran menggagalkan upaya indonesia.
di sisi lain, vietnam yang lebih banyak bermain menunggu justru tampil efisien. mereka mencatatkan jumlah peluang setara, tujuh kali dengan dua tembakan tepat sasaran—salah satunya berbuah gol.
pelatih indonesia, gerald vanenburg, mengakui kekalahan timnya terjadi karena situasi bola mati.
meski begitu, ia tetap mengapresiasi penampilan anak asuhnya yang menurutnya telah memberikan segalanya di atas lapangan.
"ini pertandingan yang sulit. kami kalah karena situasi bola mati. tapi saya rasa para pemain sudah tampil luar biasa dan kita bisa tetap bangga," kata vanenburg usai pertandingan.
baca juga:gerald vanenburg coret 5 pemain timnas indonesia u-23
baca juga:timnas indonesia terancam masuk grup neraka
pelatih asal belanda itu menyoroti kerja keras tim yang terus berjuang hingga menit akhir untuk menyamakan skor. 
bahkan beberapa pergantian pemain seperti masuknya arkhan fikri dan hokky caraka di babak kedua, menunjukkan upaya maksimal dalam membalikkan keadaan.
"kadang kita menang, kadang kita kalah. yang terpenting adalah kita belajar dari hasil ini dan bersiap untuk turnamen berikutnya," ujarnya.
dengan semangat yang tak luntur meski gagal juara, garuda muda kini diharapkan bisa bangkit dan tampil lebih matang di kompetisi mendatang. 
meski belum kembali membawa pulang trofi, semangat juang dan catatan sejarah sebagai tim paling sering menjadi finalis patut menjadi motivasi tersendiri.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 2 AGUSTUS 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan