Damkar OKU Selatan Edukasi Siswa PAUD dan TK tentang Cara Menangani Kebakaran

OKU EKSPRES.COM - Untuk menanamkan pemahaman dasar mengenai penanganan kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten OKU Selatan mengadakan kunjungan edukatif ke sekolah-sekolah anak usia dini pada Jumat, 25 Juli 2025.

Kegiatan ini menyasar siswa dari Taman Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak Masjid Al-Falah, yang berada di wilayah Muaradua, OKU Selatan. 

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Damkarmat OKU Selatan, Willy Agus, ST., MT., MM, bersama timnya.

“Melalui sosialisasi edukatif ini, kami memperkenalkan kepada anak-anak tentang teknis pemadaman kebakaran, alat-alat yang digunakan, serta kendaraan operasional Damkar,” ujar Willy Agus.

BACA JUGA:Jari Bengkak, Warga Minta Bantuan Damkar OKU Selatan Lepaskan Cincin

BACA JUGA:Masuk Rumah Warga, Ular Piton 2 Meter Dievakuasi Damkar OKU Selatan

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran dan pemahaman sejak dini kepada anak-anak, agar mereka memiliki pengetahuan dasar terkait pencegahan dan penanganan kebakaran.

“Anak-anak adalah generasi penerus, jadi penting bagi mereka untuk memiliki bekal pengetahuan awal. Jika suatu saat terjadi situasi darurat, mereka bisa menyampaikan informasi penting kepada orang tua atau keluarga,” jelasnya.

Willy juga menambahkan bahwa edukasi ini tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga praktik sederhana seperti cara memadamkan api kecil menggunakan karung goni yang dibasahi. 

Anak-anak dan para guru diajarkan teknik pemadaman dengan menutup rapat api agar oksigen tidak masuk.

BACA JUGA:Siswa SMP Minta Bantuan Damkar Muaradua Bungkus Kado untuk Guru

BACA JUGA:Ribuan Warga Ikuti Jalan Santai HUT ke-115 Kabupaten OKU

“Dalam kondisi api masih kecil, kita tidak perlu panik atau langsung lari. Yang terpenting adalah tetap tenang dan segera mengambil tindakan. Namun, jika api sudah membesar, segera selamatkan diri dan hubungi petugas Damkar,” pesannya.

Ia juga membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah lain untuk mengikuti kegiatan serupa, dengan syarat melakukan koordinasi terlebih dahulu agar dapat dijadwalkan secara teratur.