Kapan Obat Diperlukan Oleh Penderita Hipertensi dan Bagaimana Pengelolaannya?

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Senin , 21 Jul 2025 - 13:01

Ilustrasi Kapan Obat Diperlukan Oleh Penderita Hipertensi -shutterstock-

Awalnya, dokter biasanya meresepkan satu jenis obat. Namun, kombinasi dua atau tiga jenis obat mungkin diperlukan jika target tekanan darah tidak tercapai atau pasien memiliki risiko tinggi penyakit jantung, stroke, ginjal, atau gangguan mata.

Durasi Pengobatan:

Penggunaan obat hipertensi biasanya seumur hidup. Namun, dosis atau jenis obat dapat disesuaikan jika tekanan darah terkontrol dengan baik.

Penting untuk Dilihat

1. Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum memulai atau mengubah pengobatan hipertensi.

2. Pemeriksaan rutin ke dokter sangat penting, terutama jika ada riwayat hipertensi, penyakit jantung, stroke, atau diabetes dalam keluarga.

kapan obat diperlukan oleh penderita hipertensi dan bagaimana pengelolaannya?                               oku ekpres com - hipertensi atau tekanan darah tinggi memerlukan penanganan yang tepat. meskipun perubahan gaya hidup sehat seringkali cukup untuk mengontrol tekanan darah, penggunaan obat-obatan terkadang diperlukan. pemahaman kapan obat hipertensi dibutuhkan sangat penting.
jenis hipertensi dan penanganannya:
hipertensi terbagi menjadi dua: hipertensi primer (penyebabnya tidak diketahui) dan hipertensi sekunder (disebabkan kondisi lain seperti gangguan ginjal atau penyakit jantung). penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan atau tanpa obat.
penanganan hipertensi tanpa obat:
jika tekanan darah sistolik (atas) 120-129 mmhg dan diastolik (bawah) kurang dari 80 mmhg, perubahan gaya hidup berikut disarankan:
 baca juga:waspada! anak juga bisa mengalami hipertensi, ini penyebabnya
baca juga:faktor pemicu anak bisa mengalami hipertensi
 olahraga teratur (berjalan, joging, bersepeda, renang).
 membatasi konsumsi daging merah, lemak, garam, dan alkohol.-
 menghentikan kebiasaan merokok.
 mengikuti pola makan
penanganan hipertensi dengan obat:
jika perubahan gaya hidup tidak cukup efektif setelah 3 bulan, dokter akan meresepkan obat hipertensi. beberapa jenis obat yang sering digunakan pada umumnya meliputi:
 ace inhibitor.
 antagonis kalsium.
 diuretik.
 penghambat alfa.
 penghambat beta.
 arb (angiotensin receptor blocker).
jenis dan kombinasi obat disesuaikan dengan penyebab, keparahan hipertensi, kondisi kesehatan pasien, dan respons terhadap pengobatan.
 baca juga:hipertensi maligna: ancaman segera yang membutuhkan tindakan cepat
baca juga:memahami ragam hipertensi: dari penyebab hingga tingkat keparahan 
kapan obat hipertensi diperparah
obat hipertensi biasanya diresepkan jika:
 tekanan darah tetap tidak normal setelah 3 bulan perubahan gaya hidup.
 hipertensi derajat 1 (130-139/80-89 mmhg) dengan aterosklerosis, penyakit jantung, atau riwayat stroke.
 hipertensi derajat 2 (>140/>90 mmhg).
 krisis hipertensi (>180/>120 mmhg).
 hipertensi dengan komplikasi yang menyebabkan kerusakan organ (jantung, ginjal, mata).
awalnya, dokter biasanya meresepkan satu jenis obat. namun, kombinasi dua atau tiga jenis obat mungkin diperlukan jika target tekanan darah tidak tercapai atau pasien memiliki risiko tinggi penyakit jantung, stroke, ginjal, atau gangguan mata.
durasi pengobatan:
penggunaan obat hipertensi biasanya seumur hidup. namun, dosis atau jenis obat dapat disesuaikan jika tekanan darah terkontrol dengan baik.
 baca juga:waspadai hipertensi pada anak: gejala tersembunyi yang perlu dikenali sejak dini
baca juga:kenali 5 faktor risiko hipertensi pulmonal agar tidak terlambat ditangani
penting untuk dilihat
1. konsultasikan selalu dengan dokter sebelum memulai atau mengubah pengobatan hipertensi.
2. pemeriksaan rutin ke dokter sangat penting, terutama jika ada riwayat hipertensi, penyakit jantung, stroke, atau diabetes dalam keluarga.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 22 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan