Satoru Mochizuki Dicopot dari Timnas Putri

Satoru Mochizuki dicopot dari Timnas Putri. -PSSI-
OKU EKSPRES.COM - Satoru Mochizuki resmi tak lagi menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Putri Indonesia.
Kepastian ini disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani, yang menyebut bahwa Mochizuki akan dialihkan ke posisi baru yang lebih strategis.
Keputusan ini diambil setelah kegagalan Timnas Putri melaju dari babak Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.
Kendati dicopot dari kursi pelatih, Mochizuki akan tetap berkontribusi dalam struktur PSSI, khususnya di bidang development atau pengembangan, yang dinilai sesuai dengan latar belakang dan pengalamannya.
BACA JUGA:Timnas Putri Gagal ke Piala Asia 2026, Erick Thohir Evaluasi Pelatih
BACA JUGA:Gol Isa Warps Bawa Timnas Putri Indonesia Menang atas Kirgistan
"Coach Mochi sekarang difokuskan untuk di development. Ini sudah menjadi keputusan Ketua Umum PSSI setelah berkoordinasi dengan Exco. Kita ingin memaksimalkan perannya di jenjang yang lebih tinggi," jelas Vivin pada Rabu, 16 Juli 2025.
Mochizuki sendiri memiliki pengalaman panjang di dunia sepak bola wanita, termasuk hubungan yang erat dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) dan kiprahnya melatih sejumlah tim di liga wanita Jepang.
Melalui posisi barunya, ia akan terlibat dalam penyusunan roadmap jangka panjang demi kemajuan sepak bola wanita Indonesia.
"Kita melihat dari kredibilitas beliau, pengalamannya, serta jaringan yang dimilikinya dengan JFA dan kompetisi wanita di Jepang. Maka dari itu, peran Coach Mochi akan lebih maksimal jika berada di belakang layar, menyusun strategi pengembangan secara menyeluruh," imbuh Vivin.
BACA JUGA:Timnas Putri U19 Indonesia Raih Peringkat Ketiga di Piala AFF U19 2025
BACA JUGA:Juara Piala AFF Putri 2024, Timnas putri Indonesia Cetak Sejarah
PSSI saat ini juga tengah mencari sosok pelatih kepala baru untuk Timnas Putri senior. Setelah Akira kini memegang tanggung jawab di level U-19 dan U-20, posisi pelatih utama tim senior pun kosong.
Meski begitu, PSSI menegaskan bahwa pelatih kepala baru tetap akan berasal dari Jepang, sejalan dengan arah pengembangan sepak bola wanita nasional.