Hipertensi Emergensi: Bahaya Tekanan Darah Tinggi yang Sering Diremehkan

hipertensi emergensi: bahaya tekanan darah tinggi yang sering diremehkan oku ekspres com - sesuai namanya, hipertensi emergensi adalah kondisi medis darurat yang terjadi saat tekanan darah melonjak drastis dalam waktu singkat. situasi ini perlu segera ditangani untuk mencegah terjadinya kerusakan organ yang bisa berakibat fatal. seseorang dinyatakan mengalami hipertensi emergensi bila tekanan darah sistoliknya melebihi 180 mmhg dan diastoliknya lebih dari 120 mmhg. kondisi ini umumnya muncul karena hipertensi yang tak terkontrol atau pengobatan rutin yang tidak dijalankan dengan baik. gejala hipertensi emergensi yang perlu diwaspadai gejala hipertensi emergensi kerap tidak disadari hingga organ mulai rusak. beberapa tanda yang dapat muncul antara lain: baca juga:jangan salah! ini tipe-tipe hipertensi dan penyebabnya baca juga:bahaya hipertensi! waspadai risiko gagal ginjal kronis sakit kepala hebat gangguan pada penglihatan nyeri dada sulit bernapas mual dan muntah pembengkakan akibat penumpukan cairan mati rasa lemah pada anggota tubuh pada beberapa kasus, tekanan darah yang sangat tinggi juga dapat menimbulkan ensefalopati hipertensif, yaitu kondisi saat otak terpengaruh secara langsung. gejalanya bisa berupa sakit kepala parah, pandangan kabur, kebingungan, kejang, hingga penurunan kesadaran. komplikasi akibat hipertensi emergensi jika tidak segera ditangani, hipertensi emergensi dapat memicu kerusakan parah pada organ vital. beberapa komplikasi serius yang dapat terjadi meliputi: baca juga:makanan dan minuman ini harus dihindari pengidap hipertensi baca juga:kenali 6 jenis hipertensi dan penyebabnya sebelum terlambat stroke gagal jantung kerusakan ginjal edema paru (penumpukan cairan di paru-paru) serangan jantung aneurisma eklamsia pada kehamilan langkah penanganan hipertensi emergensi pasien dengan kondisi ini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. penanganannya meliputi: pemantauan ketat tekanan darah akan dipantau secara berkala, disertai pemeriksaan tambahan seperti tes darah dan urine untuk melihat kondisi organ tubuh secara menyeluruh. pemberian obat khusus dokter biasanya memberikan obat penurun tekanan darah melalui suntikan atau infus agar tekanan darah turun secara bertahap dalam waktu 24–48 jam. hal ini penting untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut. baca juga:makanan dan minuman ini harus dihindari pengidap hipertensi baca juga:kenali 6 jenis hipertensi dan penyebabnya sebelum terlambat terapi lanjutan setelah tekanan darah stabil, pasien akan diberikan obat antihipertensi oral agar tekanan darah tetap terkontrol, baik selama dirawat maupun setelah pulang ke rumah. alat bantu medis jika pasien mengalami kegagalan organ, misalnya kesulitan bernapas, dokter bisa memberikan alat bantu pernapasan atau peralatan penunjang fungsi vital lainnya. mencegah hipertensi emergensi karena dampaknya bisa mengancam nyawa, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. cara paling sederhana adalah rutin memeriksa tekanan darah minimal setahun sekali. bagi kamu yang memiliki riwayat hipertensi, minumlah obat sesuai anjuran dokter meskipun merasa sehat. pasalnya, hipertensi emergensi dapat muncul tanpa tanda awal. baca juga:4 tipe hipertensi yang harus diwaspadai ibu hamil baca juga:kenapa lansia rentan hipertensi? ini penjelasan dan cara mengatasinya selain itu, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter sesuai jadwal untuk memastikan tekanan darah tetap stabil.

Tag

• # emergensi
• # lifestyle
• # penyakit
• # hipertensi
• # kesehatan

Share

• 
• 
• 
• 
•