Fikih Finance

Keluarga Dr Tri Susanto berfoto di depan rumah. -Disway-
Awalnya hasil penelitian sang Ayah biasa-biasa saja --penelitian seorang ilmuwan Islam. Ternyata akhirnya jadi perkara besar. Pasar guncang.
Sebuah media memuat daftar apa saja makanan yang mengandung babi itu. Tanpa wawancara dengan Dr Tri. Media itu hanya memuat daftar di fotokopi yang beredar di masyarakat.
Salah satu merek susu paling top saat itu tertulis di media itu. Padahal merek tersebut tidak ada dalam daftar asli hasil penelitian Dr Tri. Rupanya ada penumpang gelap di daftar itu.
Dr Tri pun jadi tersangka. Ditahan. Itu masih zaman Orde Baru. Soal babi sangat sensitif. Bisa tergolong SARA --suku, agama, ras, dan antar golongan.
Dalam tahanan Tri dapat nasihat. Yang menasihati seorang jaksa. Agamanya Kristen. Jaksa memang merasa perkara ini sulit dibawa ke pengadilan. Tapi tekanan politik sangat besar. Jaksa serbasalah.
BACA JUGA:Disway Gratis
Dr Tri benar-benar benar dalam penelitiannya. Tidak melakukan kesalahan apa pun. Juga tidak ada tendensi SARA.
Bahwa masyarakat heboh itu karena copy daftar "gelap" beredar luas. Begitulah cara viral kala itu –fotokopi. Media pun terkecoh ikut memuatnya.
Nasihat jaksa Kristen itulah yang menyelamatkan Dr Tri. Isi nasihatnya sangat "dalam". Saya malu menceritakannya di konteks zaman sekarang. Saya benar-benar ingin rasanya kenal jaksa seperti itu.
Inilah nasihatnya: agar Dr Tri mau berfoto sekeluarga dengan mengenakan pakaian Jawa lengkap. Sampai ke blankonnya. Pakaian Jawa ala Solo.
Dengan pakaian Jawa yang lengkap Dr Tri sekeluarga berfoto. Di depan rumah. Termasuk Ario yang saat itu masih remaja (foto kanan).
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1
Foto tersebut lantas minta dimuat di salah satu majalah Islam. "Saya lupa nama majalahnya," ujar Ario sambil mengemudi.