Bonek Bonita
Bonek Bonita-Istimewa-
"Dari Pak De saya," katanya. "Sebelum meninggal Pak De melihat saya menyukai sepak bola. Lalu diberi syal dan jersey Tret tet tet ini," katanya.
Ia lahir 1985. Berarti saat jersey itu dibuat sudah berusia dua tahun.
BACA JUGA:260 Disway
BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan
Namanya: Rojil Nugroho Bayu Aji. Sarjana sejarah. Alumnus Unair. Masternya juga sejarah. Alumnus Universitas Gadjah Mada. Kini Rojil sedang menempuh kandidat doktor humaniora di Unair.
Rojil Bonek sejati. Desertasi doktornya nanti tentang lahirnya Bonek di sepanjang Pantura. Penelitiannya akan dilakukan di Pantura. Kurun waktunya 1980 sampai 2010. Batasan 2010 itu diambil karena di tahun itu terjadi dualisme di Persebaya.
Terbentuknya Bonek di Pantura, kata Rojil, utamanya karena ada Tret-tet-tet. Itulah kehebohan pertama Bonek. Lebih 90 bus berangkat ke Jakarta. Mereka mengawal Persebaya ke ibu kota. Konvoi Tret-tet-tet.
Lebih banyak lagi yang berangkat di luar rombongan. Mereka ikut menamakan diri rombongan Tret-tet-tet. Banyak yang tanpa sangu. Modalnya nekad. Bondo semangat. Amuk. Dari sinilah lahir istilah Bonek --bondo nekad. Jadi: Bonek adalah anak kandung Tret-tet-tet.
Saat itu ada seorang siswa SMAN 2 Surabaya bernama Satrya Husada. Begitu panjangnya konvoi bus itu, buntutnya sampai depan SMAN 2. Padahal kepala busnya di sebelah kantor Harian Disway sekarang ini.
BACA JUGA:Disway Gratis
Satrya loncat ke bus di dekat sekolahnya itu. Remaja ini ikut Tret-tet-tet ke Jakarta. Pun anak kecil yang masih SD bernama Azrul Ananda. Dititipkan oleh bapaknya di bus itu.
Di manakah remaja Satrya Dari SMAN 2 itu sekarang?
"Saya di sini, Pak" ujar Satrya. Ia ternyata ada di dalam bus menuju stadion Perth kemarin. Ia ternyata masih Bonek sampai sekarang. Ia bukan orang biasa lagi. Ia sudah jadi dokter. Ahli urologi. Spesialis ginjal.
Saya ngobrol dengan Satrya menuju stadion terbaru Perth. Gaya bicaranya masih sangat Bonek. Ayahnya juga dokter urologi. Sangat terkenal: dr Widjoseno Gardjito.