QRIS Pungky

QRIS -Istimewa-
Pokoknya pasti banyak yang berjasa atas lahirnya QRIS. Lain hari saya akan menggali lebih dalam siapa saja mereka.
Tapi karena satu orang ini yang sudah meninggal maka uraian terbanyak saya tulis untuk almarhum Pungky. Ia meninggal tahun 2021.
Akibat Covid-19? Antara iya dan tidak. Pungky meninggal setelah Covid agak berlalu. Tapi ketika terkena Covid sebelum itu D-dimer-nya naik. Terbentuk gumpalan-gumpalan dalam darahnya.
BACA JUGA:Disway Gratis
Saya sendiri, kala itu, sama: D-dimer saya naik sampai 6000 –padahal level maksimalnya 500.
Pungky punya komorbid yang terlihat oleh siapa pun: berat badannya hampir 110 kg. Itu pun sudah turun dari sebelumnya: 120 kg.
"Kami memang keluarga kelas berat," ujar Adi Sulistyo, adik Pungky. "Ayah, kakak-kakak dan saya sendiri kelebihan berat badan," tambah Adi.
Saya telepon Adi dini hari kemarin pagi. Tidak diangkat. Ternyata ia yang balik telepon saya. "Maafkan tadi saya masih salat subuh," katanya.
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1
Adi juga bergerak di keuangan. Ia menjadi salah satu eksekutif di bank asing di Jakarta. "Kami sering diskusi soal keuangan," ujar Adi. "Sebagai regulator Mas Pungky sering bertanya praktik yang terjadi di sektor riil ke saya," ujarnya.
Kakak beradik ini sangat bersaudara. Sering telponan dan saling mengajak bertemu. Sehari sebelum meninggal pun Pungky masih mengajaknya olahraga bersama: jalan pagi. Sambil diskusi. Pun di pagi sebelum meninggal. Ia masih mengajak Adi untuk mencapai 10.000 langkah.
Setelah itu Pungky siap-siap bekerja: masih WFH. Sehari penuh ia di depan komputer. Juga online dan by phone. Pungky, kata Adi, orangnya berjiwa keras. Semua pekerjaan harus beres.
Pukul 4 sore, Pungky mengikuti perkembangan keadaan di layar TV. Di sofa di rumahnya itu ia terkulai. Sendirian. Meninggal dunia: 5 Januari 2021.