Retret Pelajar Inisiasi HDCU, Tak Sama dengan Jawa Barat

program retret pelajar yang diinisiasi Gubernur Sumsel Dr H Hernan Deru SH MM dan Wakil Gubernur H Cik Ujang (HDCU). Pelaksanaannya mulai Rabu (2/7), di Bumi Perkemahan Gandus Palembang.-Istimewa-
SUMSEL - OKU EKSPRES COM-Sebanyak 100 pelajar dari berbagai SMA sederajat di Sumsel akan segera mengikuti program retret pelajar yang diinisiasi Gubernur Sumsel Dr H Hernan Deru SH MM dan Wakil Gubernur H Cik Ujang (HDCU). Pelaksanaannya mulai Rabu (2/7), di Bumi Perkemahan Gandus Palembang.
Kepastian dimulainya retret ini disampaikan langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Edward Candra. "Insya Allah Rabu 2 Juli retret dimulai untuk tahap awal akan diikuti 100 siswa. Persiapan di Bumi Perkemahan Gandus sudah kita tinjau kemarin dan sudah siap secara fisik, ungkapnya.
Begitu juga berbagai perlengkapan untuk siswa yang mengikuti retret juga sudah disiapkan. Para pelatihnya juga sudah siap semua," kata dia. Edward mengatakan retret ini merupakan komitmen HDCU untuk membangun karakter generasi muda sebagai bagian dari pembangunan SDM Sumsel. Pendekatan ini menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai fondasi peradaban.
"Gubernur dan Wakil Gubernur mendukung penuh pendekatan humanis dan edukatif ini sebagai alternatif solutif dalam menekan kenakalan remaja. Keduanya ingin mencetak pemuda-pemudi Sumsel yang tangguh, berintegritas, dan siap menjadi pemimpin masa depan," katanya.
BACA JUGA:Satu Masih di Bawah Umur, 18 Wanita Penghibur Diamankan saat Operasi Pekat
BACA JUGA:Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Pencabulan Anak
Lebih jauh Edward mengatakan program ini dibuat dilatarbelakangi oleh meningkatnya fenomena kenakalan remaja. Seperti bullying, tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan geng motor. Hal ini memerlukan penanganan strategis dan sistematis.
Dia menyebut, Gubernur Herman Deru melihat perlunya pendekatan yang tidak sekadar represif, melainkan pembinaan karakter menyeluruh dan menyentuh akar masalah yaitu mentalitas, nilai hidup, dan arah masa depan remaja.
"Dalam retret nanti akan ada pembinaan bidang kepanduan, kepramukaan, dan sebagainya. Siswa-siswa yang perlu perlakuan khusus akan diberi pembinaan. Dan .ereka yang ikut ini harus dapat izin orang tua siswa," katanya.
Program retret ini tak hanya menyasar siswa yang terindikasi menyimpang dan melakukan kenakalan remaja (alur kuratif) saja, tapi juga mereka yang berprestasi (alur preventif). Pendekatan preventif ditujukan untuk siswa-siswa berprestasi agar tidak terjerumus ke perilaku menyimpang. Melalui pembinaan karakter sejak dini, mereka diperkuat secara moral dan mental untuk tetap berada di jalur positif.
BACA JUGA:Al Hilal Singkirkan Manchester City dari Piala Dunia Antarklub 2025
BACA JUGA:Malaysia Terancam Sanksi FIFA, Vietnam Soroti Dugaan Naturalisasi Ilegal
Sementara kuratif ditujukan bagi siswa yang telah terindikasi melakukan kenakalan remaja. Pendekatan ini menjadi sarana rehabilitasi yang tidak menghakimi, namun membina dengan empati dan struktur yang jelas. Keduanya akan diperlakukan setara, karena tujuan utamanya adalah menjadikan semua peserta pribadi yang kuat, tangguh, dan berakhlak mulia, tanpa stigma.
Menurutnya program ini akan melibatkan lintas sektor. Mulai Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Biro Kesra, Kepolisian, TNI, psikolog pendidikan, tokoh agama, kepala sekolah, guru BK, serta relawan karakter dan fasilitator pelatihan.