Aksi Sosial di OKU Sambut KUHP Baru Digelar Serentak

Polsek Baturaja Timur Polres OKU menghadiri dan mendukung aksi sosial nasional “Klien Bapas Peduli”, yang diselenggarakan secara serentak. -Eris/OKES-
BATURAJA, OKU EKSPRES.COM - Polsek Baturaja Timur Polres OKU menghadiri dan mendukung aksi sosial nasional “Klien Bapas Peduli”, yang diselenggarakan secara serentak dalam rangka menyambut penerapan KUHP baru dan memperkuat pemasyarakatan berbasis masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung di TPA Al-Furqon, RT03 RW03 Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur, Kamis, 26 Juni 2025.
Kegiatan dipantau langsung melalui video conference oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Jenderal (Purn) Agus Andrianto, M.Si.
Turut dihadiri sejumlah pejabat lintas instansi, termasuk Kepala Bapas Kelas II OKU Induk, Fakhrul Rozi, SH, MH, Danramil 403/12, Kapten Inf Surasa dan Karutan Baturaja, Fitri Yady, SH, M.Si.
BACA JUGA:Peringati HUT Bhayangkara ke-79, Polsek BSA Bagikan Paket Sembako
BACA JUGA:Polsek Buay Pemaca Aktif Sambangi Warga Demi Jaga Kamtibmas
Dalam arahannya, Direktur Pembimbingan Kemasyarakatan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk awal keterlibatan aktif klien pemasyarakatan di 94 Balai Pemasyarakatan se-Indonesia, sebagai bagian dari transformasi sistem pemasyarakatan berbasis Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP dan UU No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
“Ini bukan sekadar kegiatan simbolis, tapi langkah nyata agar para klien Bapas berkontribusi dalam masyarakat dan membentuk kembali kepercayaan sosial,” tegasnya.
Sebanyak 6 orang klien pemasyarakatan dilibatkan dalam aksi sosial di lokasi, termasuk pembersihan lingkungan dan interaksi langsung dengan warga RT03.
Kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi publik terkait pendekatan pemasyarakatan yang lebih integratif dan humanis.
BACA JUGA:Wakapolres, Kasat hingga Kapolsek di OKU Berganti
BACA JUGA:Polsek Lawang Kidul Ciptakan Jajanan Mang Bhabin
Kapolsek Baturaja Timur, AKP Azwan, SH, MH, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
“Kami percaya, langkah ini akan memperkuat rekonsiliasi sosial dan mengurangi stigma terhadap mantan warga binaan,” ungkapnya.