Kebun Agrinas

Potret Perkebunan Kelapa Sawit-Tangkapan Layar Youtube @Kementerian Pertanian RI.(Foto: Tangkapan Layar Youtube @Kementerian Pertanian RI)-Photo: istimewa-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
ANDA pun akan punya bayangan yang sama: alangkah sibuknya perusahaan baru itu –tiba-tiba saja punya kebun sawit terbesar. Terluas. Kebun sawitnya sudah berbuah pula. Bukan baru akan tanam.
Terluas itu seberapa luas? Anda sudah tahu: 1,1 sampai 1,2 juta hektare.
Maka tiba-tiba saja perusahaan baru itu menjadi raja sawit Indonesia. Mengalahkan Sinar Mas Group, Astra Group, maupun grup Wilmar.
Anda sudah tahu nama perusahaan baru itu: PT Agrinas Palma Nusantara. Milik BUMN –berarti milik Danantara.
BACA JUGA:Kadin Indonesia Tekankan Pentingnya Strategi Jangka Panjang
Anda juga sudah tahu: kebun sawit tersebut berasal dari hasil sitaan para pelanggar izin perkebunan. Mereka dianggap menggunakan tanah negara tanpa prosedur yang benar. Disita.
Yang terakhir disita adalah kebun milik grup PT Duta Palma. Luasnya 217 ribu hektare.
Anda sudah tahu siapa pemilik Duta Palma: Surya Darmadi. Pengusaha asal Medan itu kini sedang di penjara. Pengadilan menjatuhkan hukuman 15 tahun untuk Surya Darmadi. Termasuk ringan untuk tuduhan melakukan korupsi Rp 72 triliun. Kini aset kebun yang membuatnya masuk penjara sudah disita negara.
Hebatnya, penyitaan yang begitu bersejarah tidak ada kehebohan apa pun. Penyitaan berjalan tanpa gejolak. Luar biasa. Tidak ada yang keberatan. Tidak ada yang protes. Tidak ada yang menggugat. Bahkan asosiasi perusahaan sawit pun tidak bersuara apa-apa.
BACA JUGA:Upayakan Pemerataan Internet dari Kota hingga ke Desa
BACA JUGA:Demi Lolos Piala Dunia Bakal Naturalisasi 5 Pemain
PT Agrinas sendiri sengaja dibentuk sebagai penampung kebun-kebun sawit yang disita negara. Menteri BUMN Erick Thohir sangat sigap dalam menyiapkan kendaraan baru sebagai pengangkut sitaan sawit.