Sampah Jadi Barang Bernilai

Masyarakat diajak untuk mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang sampah plastik menjadi kreativitas yang bernilai.-Photo: istimewa-Eris

BANYUASIN - Masyarakat diajak untuk mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang sampah plastik menjadi kreativitas yang bernilai. ''Saya telah meminta Kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten untuk membuat inkubator atau inovatif dari pegawai DLH,'' ujar Sekda Banyuasin Ir. Erwin Ibrahim.

Seperti sampah organik bisa menjadi pupuk. Lalu sampah anorganik bisa dikelola menjadi pakaian. "Baju yang saya pakai hari ini 45% dari sampah plastik," jelasnya.

Saat ini ada tiga krisis global yang terjadi dibumi. Yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati dan penipisan SDA serta polusi. ''Itu akibatnya berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan. Karenanya, kami mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik," katanya.

Dikatakan, berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) jumlah timbunan sampah plastik Indonesia meningkat signifikan. Di 2023 jumlah timbunan sampah di Indonesia sebesar 56,63 juta ton dengan timbunan sampah plastik sebesar 10,8 juta ton. Dengan tingkat pengelolaan 39%.

BACA JUGA:Henti Jantung Mendadak: Serangan Sunyi yang Bisa Merenggut Nyawa

BACA JUGA:Kenali Gejala Jantung Koroner Sebelum Terlambat

Timbunan sampah plastik ini meningkat signifikan dari 2010 sampai 2023. ''Jika tidak ada upaya luar biasa membatasinya, diperkirakan 2050 jumlah sampah plastik mencapai 50% dari seluruh jenis sampah di Indonesia,'' tegasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuasin Zazili Mustofa mengajak seluruh untuk mengurangi polusi sampah plastik. Dari hal yang terkecil, tidak memakai sedotan plastik. ''Mensukseskan pengurangan polusi sampah plastik, kita telah membentuk bank sampah sebagai salah satu solusi dan akan didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomi,'' katanya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan