Petani mengeluh harga karet menurun

Petani sedang menyusun getah karet yang sudah dibekukan untuk dijual. (Foto: ist)-Foto: ist-Dedi

SOSOH BUAY RAYAP - Petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengeluh lantaran harga karet di daerahnya alami penurunan.

Di mana saat ini harga karet perkilogramnya hanya dihargai Rp9.300 per kilogramnya. Harga tersebut lebih rendah dibanding sebelumnya yang mencapai Rp9.800 per kilogram.

“Tentu dengan terus turunnya harga karet menyusahkan kami. Apalagi, sekarang semua kebutuhan sudah tinggi semua,” ungkap Pur salahsatu petani karet di Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Kabupaten OKU, Minggu, 4 Februari 2024.

Makin menyedihkan, lanjutnya saat ini musim penghujan. Sehingga petani jarang menyadap karet lantaran batang karet basah.

BACA JUGA:Jaring Kendaraan Bermotor yang Tidak Sesuai Pabrikan

BACA JUGA:Jenderal Guo

Jika dipaksakan untuk disadap saat batang basah karena hujan, bisa menimbulkan penyakit jamur hingga menimbulkan kematian pada batang.

Praktis, seringnya turun hujan mempengaruhi penghasilan mereka. Lantaran petani jarang menyadap karet.

“Ini saja, kami mau mengangkut hasil panen. Tapi, turun hujan. Jadi, getah karet yang masih cair habis terkena air hujan,” imbuhnya.

Petani berharap, ada perhatian dari pemerintah agar harga karet bisa naik, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA:Harga Batubata Alami Penurunan

BACA JUGA:Kurangi Potensi Pelanggaran dan Tindak Pidana Pemilu

“Apalagi seperti kami yang buruh ini, sangat bergantung dengan penghasilan dari karet. Kalau harga rendah sementara kebutuhan hidup makin tinggi, otomatis kami makin susah,” pungkasnya. (*)

BACA JUGA:Banyak Nyamuk, Warga Minta Dilakukan Fogging

Tag
Share