Suka Makan

Dahlan iskan-Photo ist-Gus munir

Saya khawatir. Awalnya. Mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi saya sadar: banyak orang Tionghoa di mal itu. Biarlah mereka belajar mengatasi persoalan dasar di negara asing: komunikasi.

Tinggal saya yang kelaparan. Alhamdulillah. Upaya tetap langsing tidak terganggu oleh sopan santun di depan tamu.

Dua minggu kemudian mereka datang lagi. Kali ini saya tidak perlu repot memilihkan hotel. Mereka sudah pesan sendiri kamar hotel yang mereka mau: hotel di dalam mal. 

BACA JUGA:8 Tips Mengatasi Insomnia

BACA JUGA:Bawang Putih Dinilai Ampuh Mengontrol Kolesterol

Mereka ternyata sudah menentukan mal mana yang diincar. Lalu ingin menyelami perilaku mal tersebut siang malam. Dengan cara tinggal di situ. Mungkin juga ingin makan di semua restonya.

"Bagaimana harga makanan di sini? Mana lebih mahal dari di Tiongkok?"

"Sama dengan harga di Beijing. Tapi lebih mahal sekitar 20pCt dari Chengdu," katanyi.

Chengdu adalah kota terbesar di Tiongkok barat daya. Anda sudah tahu Sichuan: ibu kota panda itu. Penduduk kota Chengdu setara dengan Jakarta. Tiga jam terbang dari Beijing. Juga tiga jam dari arah pantai timur, Shanghai. Tiga jam pula dari arah tenggara, Guangzhou. 

Chengdu juga satu dari tujuh kota super besar Tiongkok: Beijing, Shanghai, Tianjin, Guangzhou, Wuhan, dan Shenzhen. 

BACA JUGA:Polri Beberkan Pedoman Netralitas dalam Pemilu 2024

BACA JUGA:Erick Thohir: BBM non-subsidi Hingga Februari Tidak Naik

Di kunjungan ketiga mereka sudah ambil keputusan: di mal itu. Luasnya 300m2. Lokasinya tidak yang paling strategis, tapi tinggal itu yang tersedia. Mereka ingin lokasi yang lebih depan tapi tidak ada lagi.

Begitu cepat mereka ambil putusan. Kurang dari dua bulan. Tidak perlu tunggu hasil Pilpres. Bagi mereka tiga pasangan capres/cawapres itu sama: pasti sama-sama suka makan. (*)

BACA JUGA:Ungkap Alasan Pilih Tito Karnavian Sebagai Pengganti Mahfud MD

Tag
Share