Kebiasaan Konsumsi Minuman Manis Berlebihan Dapat Picu Diabetes

Kebiasaan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti meningkatnya kasus obesitas dan diabetes. -Foto: scienci adily-Gus munir
OKU EKSPRES - Kebiasaan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti meningkatnya kasus obesitas dan diabetes.
Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO untuk wilayah Asia Tenggara, mengungkapkan bahwa sekitar 47,9 juta masyarakat Indonesia mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan setiap hari.
Data dari Studi Diet Total (SDT) dalam Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia tahun 2014 menunjukkan bahwa minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) telah menjadi bagian dari pola konsumsi harian masyarakat, bahkan sejak usia dini.
Anak-anak berusia 0–59 bulan tercatat mengonsumsi rata-rata 30,7 ml minuman berpemanis per hari. Sementara kelompok usia 5–12 tahun mengonsumsi sekitar 49,6 ml per hari, dan usia 13–18 tahun mengonsumsi sekitar 39 ml per hari.
BACA JUGA:Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak: Jangan Anggap Sepele!
BACA JUGA:Sandy Walsh Absen Lawan Tiongkok di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tjandra juga menambahkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga tertinggi dalam konsumsi minuman manis di kawasan Asia Tenggara, dengan angka konsumsi mencapai 20,23 liter per orang setiap tahunnya.
Ia menyoroti pula bahwa peningkatan kasus kelebihan berat badan dan obesitas justru banyak ditemukan pada kelompok masyarakat miskin dan wilayah pedesaan, termasuk di daerah yang masih menghadapi masalah stunting.
Menurutnya, konsumsi tinggi gula, garam, dan lemak dapat menimbulkan efek adiktif serta menurunkan minat masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.