Beri Pelatihan Pemanfaatan Kain Perca

OKU TIMUR - Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten OKU Timur mengadakan pelatihan pemanfaatan kain Perca. 

Kegiatan ini dilangsungkan di Kantor Sekretariat TP PKK pada Kamis, 22 Mei 2025.

Mengangkat tema “Melalui Pemanfaatan Kain Perca sebagai Sumber Sandang Berkelanjutan,” pelatihan ini secara resmi dibuka oleh Ketua TP PKK OKU Timur, dr. Sheila Noberta, Sp.A., M.Kes.

Dalam sambutannya, dr. Sheila memberikan apresiasi kepada DPPPA atas inisiatif mengadakan pelatihan ini sebagai bagian dari upaya pemberdayaan perempuan, khususnya dalam hal kreativitas memanfaatkan kain perca.

BACA JUGA:Polres OKU Masuk Sekolah, Tekan Aksi Ugal-Ugalan Pelajar

BACA JUGA:Antrean Solar Mengular di Baturaja

“Kolaborasi antara DPPPA dan TP PKK ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kapasitas perempuan di OKU Timur,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian keluarga. Karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan, mendorong kemandirian, dan mengembangkan sektor ekonomi kreatif yang ramah lingkungan.

“Pemanfaatan kain perca adalah bentuk inovasi yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga mendukung konsep keberlanjutan,” tambahnya.

dr. Sheila juga menyampaikan pentingnya dukungan berkelanjutan terhadap program pelatihan semacam ini agar sejalan dengan visi Pemkab OKU Timur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis rumah tangga.

BACA JUGA:Embun Suriah

BACA JUGA:Juara Liga EuropaTottenham Akhiri Penantian 17 Tahun Tanpa Trofi

“Saya berharap peserta pelatihan mampu mengembangkan keterampilan yang diperoleh menjadi peluang usaha yang bermanfaat, serta terus berinovasi dan berbagi ilmu dengan sesama,” imbuhnya.

Sementara itu, Plt. Kepala DPPPA OKU Timur, Inoferwanti Intan, S.E., dalam laporannya menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan, meski masih banyak yang belum terfasilitasi secara optimal dalam aspek ekonomi.