SuperSUN PLN Hidupkan Pulau Satangnga 24 Jam Nonstop

Di tengah sunyi ombak Selat Makassar, cahaya baru kini menyapa Pulau Satangnga.-Photo: istimewa-Eris
Takalar — Di tengah sunyi ombak Selat Makassar, cahaya baru kini menyapa Pulau Satangnga. Bukan sekadar cahaya lampu, melainkan sinyal perubahan yang membakar semangat hidup warga di ujung selatan Sulawesi.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, listrik menyala tanpa putus di pulau terpencil itu—berkat hadirnya teknologi SuperSUN dari PT PLN (Persero).
Selama bertahun-tahun, warga Satangnga menggantungkan harapan pada genset tua yang hanya menyala empat jam sehari. Kini, sembilan unit mikro PLTS SuperSUN lengkap dengan energy storage modern hadir memberi kehidupan baru.
Anak-anak bisa belajar kapan saja, para ibu tak lagi was-was menyimpan bahan makanan, dan masyarakat dapat menunaikan ibadah dengan lebih nyaman.
BACA JUGA:Kejar 128 RDTR, ATR/BPN dan Pemda Sumut Sepakat Kolaborasi Anggaran
BACA JUGA:DPPKB OKU - IBI Gelar Layanan KB Gratis di Desa Karya Mukti
Alhamdulillah, seperti mimpi, ujar Muhammad Arif, Camat Kepulauan Tanakeke, dengan mata berkaca-kaca. Sekarang kami tak hanya dapat terang, tapi juga harapan.
Tak hanya membuat hidup lebih efisien—dari biaya genset Rp75 ribu turun jadi Rp5 ribu per hari—SuperSUN juga mendorong geliat ekonomi lokal. Warga mulai merintis usaha es, menyimpan hasil laut, bahkan merancang warung-warung kecil yang kini bisa buka lebih lama.
Teknologi ini merupakan hasil karya anak bangsa: PLTS rooftop yang dipadukan dengan sistem penyimpanan baterai (BESS) dan smart meter digital. Hingga Mei 2025, lebih dari 1.100 unit SuperSUN telah tersebar di kawasan 3T (terdepan, terluar, tertinggal) Sulawesi Selatan.
Kami ingin memastikan bahwa listrik menjadi jembatan menuju masa depan, bukan sekadar lampu yang menyala, ungkap Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN.
BACA JUGA:Selebgram Isa Zega Divonis Penjara 3 Tahun 6 Bulan
BACA JUGA:Ulang Sejarah All English Final
General Manager PLN Sulawesi Selatan, Edyansyah, menyebut kehadiran listrik sebagai simbol keadilan pembangunan. Cahaya malam di Satangnga adalah simbol harapan yang berpijar, katanya.
Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, menegaskan bahwa ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Ini adalah bukti negara hadir, bukan hanya dengan janji, tapi dengan solusi nyata.