Menko Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah

Menanggapi pernyataan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025, -Photo: istimewa-Eris
JAKARTA- Menanggapi pernyataan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pihaknya dan Pemerintah masih terus mewaspadai risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Menko Airlangga juga, Pemerintah nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada Triwulan II-2025 dengan mengeluarkan kebijakan yang berfokus pada peningkatan daya beli, stimulus ekonomi, dorongan investasi, dan akselerasi belanja Pemerintah.
"Kami juga terus mencermati dan mewaspadai risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi," ucap Menko Airlangga kepada Disway di Jakarta, pada Selasa 6 Mei 2025.
BACA JUGA:Harga BBM Berangsur Turun Seluruh Indonesia
BACA JUGA:Resep Es Lilin Sirsak, Trik Jitu Ubah Buah Kecut Jadi Sajian Dingin yang Bikin Nagih!
Di sisi lain, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Pemerintah nantinya akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) PKH & Kartu Sembako pada Mei-Juni serta pencairan Gaji ke-13 ASN untuk menjaga daya beli.
Selain itu, Pemerintah juga akan memberikan insentif fiskal di sektor properti, otomotif, dan padat karya, serta menjaga stabilisasi harga pangan.
"Pencairan gaji ke-13 dan penyaluran bansos diharapkan memberikan stimulus bagi perekonomian nasional, terutama dalam mendorong konsumsi rumah tangga," tutur Menko Airlangga.
Selain itu, Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa Pemerintah akan menjalankan beberapa strategi untuk mendorong investasi.
BACA JUGA:Rahasia Sehat dari Kikil Sapi: Si Kenyal Kaya Manfaat!
BACA JUGA:Khasiat Buah Pir untuk Kulit & Pencernaan Serta Fakta Menariknya
Beberapa strategi tersebut adalah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perluasan Lapangan Kerja, menyederhanakan perizinan melalui Inpres Deregulasi.