Aamiiin KAI

Aamiiin KAI-Photo: Disway-Gus munir

BACA JUGA:60 Persen Penduduk Indonesia Kategori Miskin

"会讲印尼话吗," tanya saya balik.

Dia bilang, ada 30 mahasiswa dari Indonesia di kampusnya di Qingdao --dua jam naik kereta '’C'’ dari Rizhao.

Kami pun sama-sama masuk masjid. Ke tempat ambil air wudu dulu. Semua berwudu cara Tiongkok: sambil duduk. Tetap bersepatu.

Mereka membuka kran air sambil duduk. Berkumur. Basuh muka. Tangan. Telinga. Rambut. Lalu menutup kran. Setelah itu barulah membuka sepatu kanan.

Buka kaus kaki. Ambil ceret/teko. Membasuk telapak kaki kanan dari air ceret --bukan lagi air kran. Setelah basuh kaki ambil handuk kecil. Telapak kaki yang basah dikeringkan dengan handuk. Lalu pakai kaus kaki. Pakai sepatu kanan.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Peringatkan BGN, SPPG, dan SPPI Soal Keracunan MBG

BACA JUGA:Harga BBM Pertamax Berangsur Turun

Setelah itu, barulah melepas sepatu kiri. Lepas kaus kaki. Basuh telapak kiri dengan air teko. Dikeringkan dengan handuk. Kaus kaki kiri dipakai lagi. Lalu pakai sepatu.

Karena itu wudunya harus sambil duduk. Lama. Tempat duduknya banyak. Tekonya juga banyak. Lihat di foto yang menyertai artikel ini.

Setelah wudu, kami naik ke masjid. Di lantai dua. Lantai bawahnya untuk kantor dan berbagai kegiatan.

Ruang masjid ini besar. Bisa untuk 10 baris. Tiap baris --saya hitung satu per satu-- 30 orang. Berarti lebih 300 orang yang salah Jumat kemarin: termasuk yang di teras.

BACA JUGA:Mahasiswa Melapor Dianiaya Anak DPRD Pagar alam

BACA JUGA:Pasutri Ditabrak Belakang Dumptruk Meninggal Dunia

Acara pertama di ruang masjid: seorang bersurban duduk di depan menghadap jamaah. Orangnya tua. Ia membaca Quran --surah Ali Imran sampai selesai. Lantas ia naik mimbar: ceramah agama: dalam bahasa Mandarin. Lama: 15 menit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan