Raw Ring, Cincin Pintar yang Mengukur Emosi Pasangan Secara Real-Time

Perangkat wearable revolusioner bernama Raw Ring -Foto via The verge-Agrar

OKU EKSPRES - Sebuah inovasi tak biasa datang dari dunia teknologi dan percintaan. Aplikasi kencan RAW bekerja sama dengan perusahaan teknologi Queens Tech tengah mengembangkan perangkat wearable revolusioner bernama Raw Ring.

Cincin pintar ini dirancang untuk melacak dan membagikan kondisi emosional seseorang secara real-time melalui sensor biometrik dan kecerdasan buatan (AI) terintegrasi.

Sensor Biometrik dan AI untuk Hubungan Lebih Transparan

Raw Ring dilengkapi dengan sensor canggih yang mampu membaca detak jantung, variabilitas detak jantung, suhu kulit, tekanan darah, hingga gerakan tubuh melalui akselerometer dan giroskop. Tak hanya itu, mikrofon berteknologi noise-cancelling turut digunakan untuk menganalisis nada suara guna mendeteksi stres, kecemasan, atau gairah.

Data yang terkumpul kemudian diproses secara lokal oleh AI untuk memberikan wawasan emosional secara instan, sementara AI berbasis cloud menganalisis tren jangka panjang.

BACA JUGA:Ronan, Singa Laut yang Menari Mengikuti Irama Musik

BACA JUGA:Menteri PPPA Apresiasi Langkah Nyata PLN Wujudkan Kesetaraan di Sektor Energi

LED berwarna pada cincin—hijau untuk bahagia, biru untuk tenang, dan pink untuk stres—memberikan isyarat emosional secara visual.

Cincin Pasangan dengan Fitur Privasi Fleksibel

Cincin ini dijual dalam bentuk pasangan, mendorong kedua belah pihak untuk berpartisipasi dalam transparansi emosional bersama. Lewat aplikasi pendamping, pasangan dapat memantau grafik emosi satu sama lain, baik secara real-time maupun histori.

Meski begitu, pengguna tetap diberikan kontrol penuh terhadap informasi apa saja yang ingin mereka bagikan.

Pro dan Kontra: Kemajuan atau Invasi Privasi?

Meski terdengar menjanjikan, Raw Ring menuai pro dan kontra. Beberapa kalangan mempertanyakan isu etika, privasi, dan potensi kesalahpahaman akibat pembacaan data emosi yang keliru. Apalagi, AI masih memiliki kemungkinan salah tafsir terhadap konteks, seperti membedakan stres akibat olahraga atau emosi sesungguhnya.

BACA JUGA:Massa Aksi Buruh di DPR Dipukul Mundur Polisi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan