Cara Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini

Ilustrasi mengajarkan anak untuk menabung. -Foto: Istimewa-Gus munir
2. Tunjukkan Melalui Contoh
Trae Bodge, seorang ahli dalam pengelolaan belanja, menyarankan untuk melibatkan anak dalam proses belanja sehari-hari.
Misalnya dengan menunjukkan bagaimana melakukan riset harga, membandingkan produk, hingga menggunakan kupon diskon atau aplikasi penghemat uang.
Sepanjang proses ini, orang tua bisa menjelaskan kepada anak mengenai harga barang, alasan menunda pembelian, dan pentingnya menyisihkan uang untuk membeli barang yang lebih besar di kemudian hari.
BACA JUGA:Pedagang Asongan Membusuk di Kontrakan
BACA JUGA:Arus Balik Belum Mencapai Puncaknya
Bahkan, Anda bisa melibatkan anak dalam perencanaan pembelian, seperti membeli tas baru atau merencanakan liburan keluarga.
Dengan mengajak anak ke dalam proses tersebut—termasuk perencanaan anggaran dan pengumpulan dana—anak akan merasa memiliki andil dan belajar bahwa menabung memiliki tujuan nyata.
Krista Neeley, Wakil Presiden dari Appreciation Financial, juga menyarankan agar anak diajarkan untuk menabung demi masa depan mereka sendiri, seperti pendidikan tinggi atau bahkan pensiun.
Ia menyebutkan bahwa menabung bisa dianggap sebagai bentuk "membayar diri sendiri".
BACA JUGA:Redakan Perut Kembung dengan Makanan Sehat Ini
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Air Lemon Hangat untuk Kesehatan
3. Sesuaikan Pengajaran dengan Usia Anak
Bodge menyarankan agar pelajaran keuangan disesuaikan dengan tahapan usia anak. Untuk usia 2–4 tahun, cukup ajarkan pengenalan uang, seperti nama dan nilai mata uang.
Setelah anak paham bentuk dan nilai uang, kenalkan mereka pada konsep menyimpan uang, misalnya melalui celengan. Ketika anak memasuki usia 7 tahun, mereka sudah bisa diberi uang saku sebagai imbalan membantu pekerjaan rumah.