Guru di Yahukimo Dibunuh KKB

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian buka suara terkait kasus kekerasan yang berujung kematian terhadap guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 21 Maret 2025.-Photo: istimewa-Eris
JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian buka suara terkait kasus kekerasan yang berujung kematian terhadap guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 21 Maret 2025.
Pihaknya mengecam kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) sebagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Selain guru bernama Rosalina, pada peristiwa tersebut, kekerasan juga dialami oleh 5 guru lain dan 1 tenaga kesehatan.
"Kami sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak," ungkap Hetifah dalam keterangannya, Senin, 24 Maret 2025.
BACA JUGA:PSU Pilkada Empat Lawang dIJAGA 1200 Personil
BACA JUGA:Sediakan Layanan Uji KIR Gratis
Ia pun meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan perlindungan terhadap guru dan tenaga kesehatan di daerah rawan konflik.
"Dan mengusulkan penempatan personel keamanan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah kejadian serupa," lanjutnya.
Sehingga, pemerintah dalam hal ini kementerian bidang pendidikan, kesehatan, dan aparat keamanan diharap memastikan keselamatan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.
"Dengan menempatkan mereka di lingkungan yang lebih aman dan kondusif sesuai dengan kebijakan penugasan yang tepat," tuturnya.
BACA JUGA:Truk sumbu lima Diminta Putar Balik
BACA JUGA:Abaya Turki, Elegan, Nyaman, dan Cocok untuk Lebaran Idul Fitri
Menurutnya, penguatan regulasi serta penambahan anggaran pada sektor pendidikan dan kesehatan juga diperlukan di Papua.
"Termasuk alokasi dana untuk perlindungan tenaga pendidik dan kesehatan, serta mengkaji kemungkinan regulasi baru atau revisi kebijakan guna memberikan jaminan keamanan bagi mereka yang bertugas di daerah konflik," paparnya.